Sarang Burung Walet Karimun Rambah Pasar Internasional

Sarang Burung Walet Karimun Rambah Pasar Internasional

Eksportir mengemas sarang burung walet yang akan dijual ke pasar internasional. (Foto: Edo/batamnews)

Karimun - Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Uniknya, eksportir komoditas ini merupakan kalangan milenial.

Di Kabupaten Karimun, budidaya sarang burung walet dilakukan di rumah-rumah burung walet, dan dengan variasi yang berbeda. Sarang burung walet yang diekspor ke berbagai negara ini ditujukan untuk keperluan konsumsi karena khasiatnya yang sangat baik bagi kesehatan.

"Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan pasar atau dari negara tujuan. Sarang burung walet disesuaikan, seperti berwarna putih, bertekstur padat, bentuk daun, mangkok kecil atau setengah bola," kata Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun, Willy Indra Yunan, SP, Senin (15/6/2020).

Dikatakan Willy, eksportir SBW di Karimun termasuk generasi milenial yang berani bersaing di pasar Internasional. Dengan semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan postitif bagi pembangunan pertanian Indonesia. 

"Peran generasi milenial saat ini sangat penting. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengajak generasi milenial untuk menjadi bagian dari Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian)," ujar Willy.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengatakan bahwa sebagai otoritas Karantina sangatlah penting untuk memastikan memastikan seluruh produk pertanian yang diekspor sehat, aman dan memiliki daya saing di pasar global.

"Sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional, Barantan melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan komoditas pertanian ekspor telah memenuhi persyaratan teknis internasional atau Sanitary and Phyosanitary (SPS) Measures," ucap Jamil.

Diketahui, berdasarkan data IQFAST di Karantina Pertanian Tanjung Balai Karimun, tercatat pada tahun 2018, ekspor sarang burung walet tembus 607.7 kg dengan nilai ekspor mencapai Rp 9,1 miliar.

Pada tahun 2019, mengalami peningkatan di angka 621.3 kg atau setara dengan Rp 9,3 miliar dengan negara tujuan Singapura, Malaysia, Taiwan dan Hongkong.

Di awal tahun 2020, ekspor SBW Karimun semakin meroket. Pada triwulan pertama 2019, volume ekspor sarang burung walet mencapai 144.4 kg atau setara dengan Rp 2,16 miliar.

Jika dibandingkan di periode yang sama pada tahun 2020, tren ekspor mengalami peningkatan hampir dua kali lipat di angka 272 kg dengan nilai ekspor Rp 4,08 miliar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews