Karimun - Identitas mayat pria yang ditemukan terapung di perairan Outer Port Limit Singapura hingga kini masih belum diketahui. Muncul dugaan, mayat itu merupakan Syaid Kadar Zailani (37), nelayan Karimun yang hilang.

Namun demikian, Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Karimun masih menunggu hasil pemeriksaan dari otoritas berwenang di Singapura.

Otoritas Singapura juga meminta sampel DNA dari keluarga nelayan yang hilang beberapa waktu lalu tersebut, guna dilakukan tes pencocokan.

"Kita belum dapat pastikan, apakah jenazah yang ditemukan merupakan nelayan Karimun yang hilang. Kita perlu uji sampel DNA dulu," ujar Kasat Polair Polres Karimun, Iptu Binsar Samosir, Sabtu (13/6/2020).

Akan tetapi, berdasarkan ciri-ciri yang diberikan oleh pihak Singapura, pihak keluarga meyakini mayat tersebut adalah Syaid.

"Pihak keluarga sudah terkonfirmasi dari ciri-ciri yang dikirim oleh pihak Singapura. Tapi, kita harus tetap tunggu hasilnya dulu," kata Binsar.

Jika nantinya, hasil sampel DNA yang dikirim ke Singapura menunjukkan hasil yang sama maka, akan dilakukan penjemputan terhadap jenazah tersebut.

Sementara itu, Edi yang merupakan kerabat dari Syaid mengatakan bahwa, telah mengirim sampel DNA ke otoritas Singapura berupa rambut dari orang tua Syaid.

Walaupun begitu, istri Syaid meyakini mayat yang ditemukan Marine Singapura itu merupakan suaminya. Hal itu dikenali dari celana dalam yang dikenakan mayat tersebut.

"Istrinya meyakini mengenali dari celana dalam," kata Edi.