Beijing - Banjir di Cina selatan dan tengah telah menyebabkan lebih dari selusin kematian dan memaksa ratusan ribu orang untuk meninggalkan rumah mereka. 

Mengutip Times Now News, sekitar 228.000 orang harus mencari tempat penampungan darurat karena banjir sejak 2 Juni. Kerugian akibat banjir ini mencapai triliunan rupiah dan mengakibatkan seribu rumah hancur.

Banjir sangat buruk di wilayah selatan Guangxi. Enam orang dilaporkan hilang dan satu orang tewas. Sedangkan di provinsi Hunan tepat di utara, tercatat ada tujuh orang meninggal dan satu hilang.

Banjir musiman umumnya menyebabkan kerusakan parah setiap tahun di wilayah yang lebih rendah dari sistem sungai utama Tiongkok, khususnya di Sungai Yangtze dan Sungai Mutiara di selatan.

Pihak berwenang telah berusaha mengurangi kesulitan melalui penggunaan bendungan, khususnya struktur Tiga Ngarai besar di Yangtze. 

Banjir terburuk Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir adalah pada tahun 1998, ketika lebih dari 2.000 orang meninggal dan hampir 3 juta rumah hancur.