Keluarga Nekat Buka Peti dan Mandikan Jenazah Covid-19, Warga Sekampung Geger!

Keluarga Nekat Buka Peti dan Mandikan Jenazah Covid-19, Warga Sekampung Geger!

Ilustrasi pemakaman pasien Covid-19.

Sidoarjo - Para pasien yang meninggal akibat positif corona (covid-19) akan dimakamkan sesuai SOP yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus berbahaya tersebut.

Peti jenazah pasien yang meninggal akibat positif corona (covid-19) pun tak boleh dibuka. Jika nekat membukanya, akibatnya bisa fatal.

Seperti yang dialami oleh para warga di Dusun Jati, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Karena membuka peti jenazah warga yang meninggal akibat corona (covid-19), 15 warga dinyatakan terpapar dan puluhan warga lainnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Berikut ulasan lengkapnya.

 

15 Orang Terpapar Corona dan Puluhan Orang Jadi PDP

Akibat membuka peti jenazah warga yang meninggal karena positif corona (covid-19), 15 warga di satu dusun di Sidoarjo dinyatakan terpapar. Seperti yang diketahui, pasien yang meninggal akibat positif corona harus dimakamkan sesuai SOP yang berlaku.

Selain itu, ada puluhan warga lain yang dinyatakan dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).


Pemerintah Sidoarjo Memberlakukan Pengamanan Ekstra Ketat

Mengetahui hal tersebut, pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera mengambil tindakan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan memberlakukan pengamanan ekstra ketat di kawasan Dusun Jati, Kecamatan Waru.

Langkah ini diambil karena hampir seluruh warga di dusun tersebut dinyatakan positif corona (covid-19).


Plt Bupati Sidoarjo Akui Pihaknya Terlambat Mengantisipasi

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin mengakui pihaknya terlambat mengantisipasi kejadian tersebut. Ia mengakui adanya kejadian sehingga membuat banyak warganya terpapar corona (covid-19).

"Di Desa Waru kita terjunkan tim khusus karena ada 15 warga satu dusun yang positif covid-19," ujarnya, Minggu (17/5).


Plt Bupati Sidoarjo Ceritakan Kejadian

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin pun menceritakan awal mula kejadian.

Ia mengatakan bahwa sekitar dua minggu lalu, ada seorang warga Dusun Jati, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo yang meninggal akibat corona (covid-19) yang telah ditangani sesuai SOP oleh pihak rumah sakit.

Tetapi, sebelum dimakamkan, jenazah dibawa ke rumah lebih dahulu.

"Jadi ada orang meninggal positif covid, tapi ada keteledoran penanganan. Kalau meninggal positif SOP-nya sudah ada, yang memakamkan harus pakai hazmat, jumlah tidak boleh banyak, kemudian kotak tidak boleh dibuka. Saya baru tahu setelah kejadian," terangnya.


Peti Jenazah Dibuka dan Dimandikan

Nur Ahmad mengatakan bahwa ketika jenazah sampai di rumah duka, peti jenazah ternyata dibuka. Tak hanya itu, jenazah juga sempat dimandikan layaknya prosesi pemakaman pada umumnya.

"Ketika di rumah kotak jenazah dibuka, malah kata Gubernur enggak hanya dibuka malah dimandikan, tapi saya enggak tahu ya, yang pasti dibuka. Jadi klasternya ya klaster meninggal itu," jelasnya.

Mengetahui hal tersebut, Bupati Sidoarjo akan memberikan upaya lebih keras di desa tersebut. Ia juga akan menerjunkan tim khusus untuk melakukan pengamanan dan melakukan tracing semaksimal mungkin. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada warga lain di luar dusun tersebut yang terpapar corona (covid-19).


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews