Beijing - Sebuah kota besar di Cina timur laut telah mengkarantina lebih dari 7.500 orang setelah menemukan tiga kasus virus corona baru dalam lima hari terakhir ketika wilayah itu melihat lonjakan infeksi.

China sebagian besar telah mengendalikan virus setelah berbulan-bulan melakukan lockdown dan dikekang dalam perjalanan, tetapi kekhawatiran gelombang kedua telah meningkat ketika kelompok baru muncul di provinsi timur laut dan di pusat kota Wuhan.

Shenyang, sebuah kota berpenduduk sekitar 7,5 juta, melaporkan kasus lokal baru pertamanya dalam 89 hari pada hari Senin (11 Mei), dan dua kasus lokal baru pada hari Kamis.

Pemerintahnya mengkonfirmasikan Kamis bahwa kasus-kasus baru itu terkait dengan sebuah klaster di kota Shulan, hampir 500 km jauhnya di provinsi tetangga Jilin.

Sekitar 7.500 orang yang datang dari Jilin sejak 22 April dan mereka yang melakukan kontak dekat dengan tiga kasus lokal di Shenyang diharuskan menjalani karantina 21 hari dan tiga tes asam nukleat.

Kota ini juga telah menunda membuka kembali sekolah - beberapa di antaranya telah dijadwalkan untuk menyambut siswa kembali pada hari Jumat.