Batam - Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam kembali melaporkan tambahan 3 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, Jumat (15/5/2020). Total akumulasi kasus positif menjadi 53.

Dalam siaran persnya, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam, HM Rudi mengatakan, sejumlah tambahan ini didominasi dari pelacakan (tracing) warga yang close contact dengan Kasus 35.

Sebelumnya Pemko Batam mengklasifikasikan klaster baru, yakni Klaster DD. Klaster ini diambil dari nama pasien 35 itu sendiri yakni, Darwin Darwis (DD), Ketua Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Kecamatan Bengkong yang meninggal dunia setelah terjangkit Covid-19.

Tiga dari empat anggota keluarga DD tak lama juga dinyatakan positif Covid-19. Yaitu istri dan dua anak. Saat ini masih menjalani penanganan Covid-19 dan dilaporkan dalam kondisi stabil.

Dalam penambahan kasus terkonfirmasi yang dimumkan hari ini, dua diantaranya masuk Klaster DD. “Hasil pemeriksaan swab dari BTKL-PP sudah kami terima hari ini, ada tiga orang lagi terkonfirmasi positif,” ujar Rudi.

Mereka adalah:

1. Wanita (30 tahun), warga Tiban, Sekupang tercatat sebagai kasus 51 Batam.

“Yang bersangkutan adalah seorang perawat yang bertugas di ruang perawatan isolasi pasien Covid-19 di salah satu Rumah sakit swasta di kawasan Lubuk Baja,” kata Rudi.

Sesuai dengan protokol rumah sakit tempatnya bertugas ditetapkan bahwa setiap tenaga kesehatan dikategorikan sebagai orang dalam resiko (ODR), sehingga pada tanggal 08 mei 2020 yang bersangkutan bersama rekan sejawat lainnya melakukan pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) yang hasilnya dinyatakan reaktif.  “Selanjutnya diwajibkan melaksanakan isolasi/karantina mandiri dirumahnya,” ucap Rudi. 

Kemudian pada tanggal 12 Mei 2020 dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diperoleh pada hari ini dan dinyatakan terkonfirmasi positif.

Sejauh ini kondisi yang bersangkutan dalam keadaan stabil dan tidak merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti, dan dilakukan perawatan isolasi/karantina guna penanganan kesehatannya lebih lanjut di rumah sakit tempatnya bertugas.

2. Ibu rumah tangga (41 tahun), warga Bengkong Sadai tercatat sebagai kasus 52.

“Yang bersangkutan melakukan pemeriksaan RDT pada tanggal 2 Mei 2020, karena pernah kontak dengan pasien nomor 35 (Klaster DD),” jelas Rudi. 

Hasil pemeriksaan RDT yang bersangkutan dinyatakan non reaktif. Lalu dilanjutkan lagi pemeriksaan RDT pada tanggal 12 Mei 2020 dengan hasil reaktif.

Kemudian diarahakan untuk menjalani karantina mandiri. Setelah itu pada kesempatan yang sama dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan kepada yang bersangkutan dan hasilnya terkonfirmasi positif. 

Guru ASN SD Negeri di Batam

3. Pria (32 tahun), guru ASN P3K di salah satu SD Negeri di Batam, warga Bengkong Sadai.

Pasien ini mengaku pernah kontak langsung dengan pasien nomor 35 (Klaster DD), pada tanggal 26 April 2020 pada saat melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Al-Furqon. 

Tanggal 12 Mei 2020, Ia kemudian melakukan pemeriksaan RDT di Puskesmas Sei Panas, dan hasilnya menunjukkan reaktif.

 Selanjutnya diarahakan untuk karantina mandiri di rumah. Dan hasil swab tenggorokkannya, menunjukkan terkonfirmasi positif. 

“Kesimpulan sementara, kasus baru ini diyakini karena adanya transmisi lokal, masuk klaster DD di Bengkong,” ucap Rudi.

Kasus lain sebelumnya yang masuk Klaster DD adalah pasien nomor 40, 41 dan 42 Kota Batam, yakni seorang remaja laki-laki (14 tahun) yang tinggal bersama seorang kakak laki-lakinya dan kakak perempuan. Ayah mereka sudah meninggal dunia, dan ibunya bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia.

"Selama ini keperluan sehari-hari keluarga ini dan bahkan bekal jajan sekolah banyak dibantu oleh tetangganya, yaitu keluarga pasien 35," kata Rudi.

Sejauh ini kondisi ketiga pasien cukup stabil, dan tidak pernah merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti. Mereka sedang ditangani di RSUD Embung Fatimah.