Stockholm - Remaja pejuang perubahan iklim, Greta Thunberg, menyumbangkan uang 200 ribu dolar AS atau sekitar Rp 30 miliar kepada Unicef untuk digunakan melawan pandemi virus Corona (Covid-19).

"Seperti krisis iklim, pandemi virus corona adalah krisis hak-anak," kata Thunberg dalam sebuah pernyataan dikutip Batamnews dari Jerusalem Post, Kamis (30/4/2020).

Menurut Thunberg, jika pandemi ini berlangsung lama maka kelompok yang rentan akan paling terkena dampak adalah anak-anak.

Anak-anak akan sangat terpengaruh oleh kekurangan makanan, sistem perawatan kesehatan yang tegang, kekerasan dan hilangnya pendidikan yang disebabkan oleh Covid-19.

Hasil dari kampanye akan digunakan untuk menyediakan anak-anak dengan sabun, masker, sarung tangan dan perlengkapan kebersihan, menurut Unicef.

AS mengeluarkan sebuah laporan baru-baru ini memperingatkan bahwa sementara anak-anak sebagian besar telah terhindar dari dampak kesehatan langsung dari virus, penurunan ekonomi global dapat mengakibatkan ratusan ribu tambahan kematian anak pada tahun 2020.

Lebih lagi, sebanyak 66 juta anak tambahan dapat jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem tahun ini karena pandemi, menambah perkiraan 386 juta anak-anak dalam kemelaratan mengerikan pada 2019, kata laporan itu.

"Anak-anak dan remaja adalah di antara yang paling parah terkena dampak Covid-19," kata Direktur Eksekutif Uniceg Henrietta Fore.

Remaja Swedia berusia 17 tahun itu menyumbangkan dana melalui organisasi nirlaba, Yayasan Greta Thunberg, yang ia dirikan pada Februari untuk membantu memerangi perubahan iklim.