Industri Batam Terdampak Corona, Ribuan Buruh Dirumahkan

Industri Batam Terdampak Corona, Ribuan Buruh Dirumahkan

Kawasan Batam Centre difoto dari udara. (Foto: Tutus Supriyadi/batamnews)

Batam - Wabah Corona atau Covid-19 mengancam nasib ribuan karyawan industri di Batam, Kepulauan Riau. Sejumlah perusahaan memilih merumahkan pekerjanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyebutkan ada 10.669 karyawan yang terkena dampak langsung pandemi global ini.

“Sementara data terakhir segitu,” ujar Rudi, Sabtu (4/4/2020). 

Perusahaan memilih berbagai opsi untuk mengatasi kerugian akibat produksi yang jauh berkurang. Opsi yang diambil perusahaan juga berpengaruh pada nasib karyawan. 

“Ada yang mengurangi jam kerja, dan ada yang merumahkan,” kata dia. 

Selain itu, kebijakan diambil berupa unpaid leaved atau cuti tidak dibayar dan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pihaknya sudah menyurati perusahaan untuk segera melaporkan berapa jumlah karyawan yang terdampak karena Covid-19 ini. Berdasarkan data yang ada hingga saat ini sudah ada 10.669 karyawan yang terkena dampak langsung wabah covid-19.

Menurutnya, jumlah karyawan yang terdampak bisa jadi bertambah, sebab belum semua perusahaan yang melaporkan data perusahaan mereka.

Ia merinci sebanyak 6.611 karyawan mengalami pengurangan jam kerja, 1.172 dirumahkan karena perusahaan tidak beroperasi dengan baik, 2.869 diberikan cuti tanpa dibayar dan di-PHK sebanyak 17 orang karyawan.

"Ini data hari ini (kemarin, red). Kami minta perusahaan yang belum lapor untuk segera mengirimkan data seperti yang kami minta tersebut," katanya. 

Opsi ini berdasarkan edaran dari Kementerian Tenaga Kerja nomor M/3/HK.04/III/2020 terkait perlindungan pekerja dan keberlangsungan usaha dalam rangka pencegahan Covid-19. Dalam surat tersebut prosedur pengambilan opsi tersebut diambil melalui jalur kesepakatan antara pekerja dan pengusaha.

"Jadi kesepakatan. Karena mempertimbangkan keberlangsungan usaha juga. Jadi jangan sampai ada yang rugi," ujarnya.

Ia menambahkan kondisi seperti ini dialami semua daerah Indonesia bahkan dunia. Karena wabah COVID-19 beberapa sektor kena imbasnya, terutama sektor pariwisata.

"Kami tetap berharap kondisi cepat pulih dan semua sektor ini kembali bergerak," kata dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews