Vianey, Guru SD Charitas Sukajadi Batam Positif Corona

Vianey, Guru SD Charitas Sukajadi Batam Positif Corona

Guru SD Charitas Vianey Magdalensia Br. Gultom (Foto: Batamnews)

Batam - Seorang wanita, Vianey Magdalensia Br. Gultom, yang berprofesi sebagai guru SD Charitas, Sukajadi, Batam, diketahui positif terjangkit virus corona (COVID-19). Itu diketahui setelah hasil swab pasien tersebut.

Wanita tersebut meninggal dunia di RSUD Embung Fatimah, Kota Batam, Kepri, pada 30 Maret. Tak berselang lama setelah Judy Risdianto, pasien lainnya, meninggal dunia. Keduanya meninggal di hari yang sama.

Guru di sekolah SD swasta Kota Batam ini diduga tertular saat melakukan perjalanan ke Malaysia. 

Baca juga: Guru SD Charitas Sukajadi Sempat Mengajar Sebelum Dinyatakan PDP Corona dan Meninggal Dunia

Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengumumkan hal ini dalam rilis pers, Jumat (3/4/2020), mengenai kepastian status Vianey.  Saat ini Pemko Batam tengah melacak orang yang berkontak langsung dengan guru tersebut.

"Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia," ujar Rudi.

Riwayat Perjalanan Vianey ke Johor

 

Wali Kota Rudi menjelaskan, Vianey pada tanggal 29 Februari 2020 ke Johor Malaysia, dan kembali pada hari itu juga. 

"Selanjutnya pada keesokan hari pasien mulai merasakan demam, dan tidak enak badan. Tanggal 23 maret, yang bersangkutan mengalami Batuk darah disertai keringat dingin,” ujar Rudi.

Pasien kemudian memeriksakan diri pada saat itu ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) salah satu rumah sakit di dekat rumahnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter serta hasil pemeriksan penunjang diagnostik lainnya pada foto rontgen disimpulkan ada infiltrat di kedua lapang paru, serta hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil leukopenia ringan.  

“Pasien langsung menjalani tindakan rawat inap di rumah sakit tersebut,” katanya.

Dan pada malam hari tanggal 26 Maret 2020 yang bersangkutan kembali merasakan keluhan yang sama selanjutnya berobat kembali ke IGD RS swasta tersebut. Setelah diperiksa yang bersangkutan diperbolehkan kembali pulang kerumah.

Baca juga: Curhat Menyayat Hati Pasien Corona, Pelayanan RSUD Batam Amburadul

Tetapi kondisinya tak membaik, dan mulai disertai batuk berdarah serta kondisi yang agak lemah, sehingga pada tanggal 27 Maret 2020 siang hari pasien dirawat di IGD Rumah Sakit yang sama.

“Setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif oleh dokter serta dan dengan hasil diagnostik foto rontgen yang baru, maka sampel swab diambil,” kata Rudi.

Sempat Pulang ke Rumah

 

Selama dalam perawatan yang bersangkutan kondisinya stabil, sehingga diperbolehkan oleh dokter pulang pada tanggal 25 Maret 2020. Namun pada 26 Maret 2020 malam hari, pasien merasakan kembali keluhan yang sama.

“Yang bersangkutan kembali lagi ke IGD rumah sakit sebelumnya untuk berobat, dan setelah diperiksa yang bersangkutan diperbolehkan kembali pulang kerumah,”  jelas Rudi.

Namun karena kondisi tak kunjung membaik pasien dirujuk dan diisolasi di RSUD Embung Farimah hingga dinyatakan meninggal (30/3/2020).

Rudi menyebut, pihaknya sedang melakukan pelacakan terhadap semua orang yang ditenggarai telah kontak dekat (close contact) dengan kasus pasien 04 tersebut.  “Masih dicari kontak dekatnya, belum ditentukan jumlah yang kontak dekat,” kata Rudi.

Baca juga:  Bos Perusahaan yang Meninggal Kena Corona Diduga Sengaja Ditelantarkan Tim Medis RSUD Batam

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews