Virus Corona Terlacak di Limbah Rumah Tangga Sebelum Pasien Covid-19 Muncul

Virus Corona Terlacak di Limbah Rumah Tangga Sebelum Pasien Covid-19 Muncul

Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 (NIAID flickr).

Para peneliti di Belanda berhasil menemukan virus corona di sistem pembuangan limbah sebuah kota sebelum pemerintah kota tersebut melaporkan adanya warga yang menderita Covid-19, demikian dilaporkan Bloomberg, Selasa(31/3/2020).

Temuan ini, jelas para peneliti, bisa membantu pengembangan sistem deteksi dan peringatan dini untuk mewaspadai wabah seperti Covid-19 di masa depan.

Virus Sars-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 biasa ditemukan di feses orang yang terinfeksi. Meski sistem pembuangan di perkotaan kecil kemungkinannya menjadi tempat penularan Covid-19, tetapi dengan semakin banyaknya orang yang terinfeksi virus tersebut maka sistem pembuangan bisa menjadi tempat yang tepat untuk mendeteksinya sejak dini.

Gertjan Medema, peneliti dari Institut Riset Air KWR di Nieuwegein, pada Senin (30/3/2020) mengatakan mereka berhasil menemukan materi genetik virus corona di pusat pengelolaan limbah rumah tangga Amersfoort pada 5 Maret 2020, sebelum kasus Covid-19 ditemukan di kota yang berjarak 50 km dari Amsterdam itu.

Belanda sendiri mengumumkan kasus Covid-19 pertama pada 27 Februari dan menemukan sejumlah petugas medis jatuh sakit di kawasan bagian selatan negeri itu karena tertular virus corona beberapa hari kemudian - yang mengindikasikan bahwa virus tersebut sudah menyebar.

Medema mengatakan bahwa deteksi virus corona di sistem pembuangan limbah bisa melengkapi "pemantauan klinis yang kini sedang berlangsung, tetapi hanya terbatas pada pasien Covid-19 yang menunjukkan gejala-gejala parah."

Ia mengklaim bahwa penelitian mereka adalah pertama yang berhasil menemukan Sars-Cov-2 di sistem pembuangan limbah rumah tangga.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemantauan limbah rumah tangga juga bisa menjadi sistem peringatan dini jika Covid-19 muncul kembali di perkotaan di masa depan.

"Pendeteksian virus di sistem limbah rumah tangga, bahkan ketika jumlah penderita Covid-19 rendah, menunjukkan bahwa pengamatan di sistem limbah rumah tangga bisa menjadi alat sensitif untuk memonito penyebaran virus di tengah masyarakat," tutup dia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews