Apakah Lebaran Nanti Pegawai Bakal Tetap Dapat THR?

Apakah Lebaran Nanti Pegawai Bakal Tetap Dapat THR?

Ilustrasi

Jakarta - Pengusaha putar otak untuk tetap bisa membayar tunjangan hari raya alias THR di tengah hantaman wabah corona. Seperti diketahui bulan puasa di depan mata, Lebaran pun sebentar lagi, THR pun wajib dibayarkan dan ada aturannya.

Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, banyak opsi yang sudah disampaikan pengusaha. Ada yang ingin membayar setengahnya saja, ada juga yang mau membayar penuh tapi dicicil.

"Ini memang ada teman-teman kita mungkin mau bayar full, tapi terkendala karena terdampak langsung. Ada juga yang 50 persen. Ada juga yang tetap komit, tapi boleh nggak dicicil, jadi tidak semua. Ujungnya karena apa? Cashflow lah ini," kata Rosan seperti dilansir dari detikcom, Selasa (31/3/2020).

Pengusaha pun punya usulan untuk mengikuti pemerintah Inggris, di sana pemerintah membayarkan 80 persen gaji karyawan. Bukan gaji, dalam hal ini pengusaha meminta agar pemerintah ikut membantu menanggung THR bagi pekerja.

"Ada juga pemikiran seperti di London, THR ditanggung pemerintah. Ada usulan begitu. Kan di luar negeri aja gaji ditanggung 80 persen juga ada. Jadi opsi itu ada, jadi pemerintah membantu para pekerja melalui dunia usaha," ungkap Rosan.

Opsi lain, Rosan meminta agar pengusaha diberikan pinjaman dengan bunga rendah untuk membayar penuh THR kepada para pekerja.

"Salah satunya juga lewat perbankan, kita pinjam duit ke perbankan untuk kita bayarkan THR, tapi suku bunga recovery bond ini diminta rendah. Usulan kami sih, kan kalau lewat bank mereka juga butuh marjin kita ngerti. 7 days repo mungkin 4,5 persen, mungkin bank tambah satu jadi 5,5 persen," jelas Rosan.

Rosan mengatakan, pengusaha terus berpikir mencari formula yang tepat untuk bisa membayar THR di tengah kesulitan usaha karena virus corona. Dia mengatakan pengusaha juga memikirkan pembayaran THR demi menjaga daya beli masyarakat.

"Nah kita lagi cari formulanya, ini juga kan buat jaga daya beli masyarakat juga kan. Ini masa nggak mudah," pungkas Rosan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews