Curhat Menyayat Hati Pasien Corona, Pelayanan RSUD Batam Amburadul

Curhat Menyayat Hati Pasien Corona, Pelayanan RSUD Batam Amburadul

Ilustrasi.

Batam -  Pelayanan di RSUD Embung Fatimah patut disoroti. Apalagi fatality rate (tingkat kematian) dalam penanganan pasien Covid-19 di Kepri cukup tinggi di Batam sejauh ini.

Dua dari tiga pasien terkonfimasi Covid-19 meninggal usai dirawat. Tiga lainnya yang meninggal masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Seperti apa pelayanan yang diberikan tim medis kepada pasien Covid-19?

Dari sumber terpercaya, Batamnews mendapat histori chat miris antara mendiang Judy Risdianto (47) salah satu pasien meninggal yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Batam.

Judy merupakan bos di PT Bureau Varitas Marine di Batam. Ia menjabat sebagai Country Manager. Judy sebelum terkena virus corona sempat rapat di Kementerian Perhubungan dan bepergian ke Jakarta.

Judy sempat curhat kepada salah seorang kerabatnya via whatsApp. Ia mengeluhkan kondisi penanganan dirinya selama dirawat di RSUD Embung Fatimah.

"Tur, ono kenalanmu sing kenal Rudy, Walkot? (Tur, ada kenalan kamu yang kenal Rudi, Wali Kota Batam?)

Njaluk tulung tur, sopo ae lah.. mosok aku diklelerno ngene? Njaluk tulung arep nguyuh wae gak diladeni.

(aku minta tolong tur, siapa saja lah. masa aku dibiarin seperti ini. Mau kencing saja nggak ada yang bantu)

Ia mengaku tersiksa sendirian selama dirawat dalam ruang isolasi.

Baca juga: Bos Perusahaan yang Positif Corona di Batam Meninggal Dunia

"Ora ono bell, ora ono sing jogo" (gak ada bel, nggak ada yang jaga) aku Judy dalam chat tersebut.

Ia kemudian mengatakan "Bayangno awakmu atau wong liyone  nek dinkenek'ke. (bayangkan kamu atau yang lainnya kalau digini kan).

Chat WhatsApp Judy kepada Temannya

 

 

Judy sempat chat dengan salah seorang kerabat via WA.

Baca juga: Meninggal Dunia, Dicari Orang yang Pernah Kontak dengan Vianey Guru SD Charitas

Judy Risdianto, menghembuskan napas terakhir pada pukul 01.00 WIB, Senin (30/3/2020) lalu di RSUD Embung Fatimah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Judy dinyatakan positif corona pada 23 Maret 2020 lalu. Ia diduga terkena dari cluster Jakarta. Judy menjadi pasien 03 yang positif corona di Batam.

Judy di kalangan pengusaha galangan kapal memang cukup dikenal. Rata-rata pengusaha galangan kapal mengenal pria berusia 47 tahun tersebut.

"Rata-rata mengenal beliau," ujar rekannya yang juga aktif di usaha galangan kapal tersebut.

Data Kasus Corona di Kepri

 

Pasien meninggal terkait Covid-19 di Batam paling tinggi dibanding daerah lainnya di Kepri. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menunjukkan, di Kota Batam pasien positif Covid-19 yang meninggal berjumlah 2 orang, sementara pasien yang dalam pengawasan (PDP) satu orang meninggal, dan 3 orang lainnya yang meninggal berstatus PDP negatif dengan penyakit penyerta.

Pada 30 Maret 2020, seorang wanita muda yang menjadi PDP yang dirawat di RSUD Embung Fatimah Kota Batam juga meninggal dalam perawatan. Guru salah satu SD swasta di Batam itu sempat dirawat sekitar tujuh hari di RS Elisabeth Batam Kota sebelum dirujuk ke RSUD Embung Fatimah.

Baca juga: Wali Kota Bahas Penerapan Karantina Wilayah di Batam

Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Batam, saat ini jumlah totalnya 56 orang. Dari jumlah itu yang selesai pengawasan 31, sampel yang diambil 45, yang masih dirawat 25, dalam proses laboratorium 16, dan yang dinyatakan negatif 23.

Sementara 3 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Batam. Sayangnya sampai saat ini belum ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Embung Fatimah yang dinyatakan sembuh, dua sudah meninggal. Justru beberapa pasien berstatus PDP juga meninggal dalam penanganan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews