Tak Bisa Pulang, Pekerja Malaysia Menginap di Stasiun MRT Singapura

Tak Bisa Pulang, Pekerja Malaysia Menginap di Stasiun MRT Singapura

Stasiun MRT Kranji di Singapura. (Foto: Wikipedia)

Singapura - Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) di Singapura dibanjiri pekerja asal Malaysia yang menginap lantaran tak bisa pulang ke negaranya.

Sebagaimana diketahui, Malaysia memberlakukan lockdown terkait wabah virus Corona atau Covid-19 sejak Rabu (18/3/2020) kemarin.

Dilansir The Star, seorang penjaga toko asal Malaysia yang kerja di Singapura, Armel Sharil (31), mengatakan ia tidur di Stasiun MRT Kranji.

Ia mesti menunggu Stasiun MRT Kranji tutup pada jam 1 pagi, sebelum meletakkan kardus di lantai untuk tidur. 

"Saya bangun jam 5 pagi, sebelum stasiun dibuka," kata Armel.

Armel mengatakan, kondisinya sudah diketahui sang majikan. Kini majikannya sedang mencarikan tempat tinggal sementara untuk dirinya. 

Dia menambahkan, tidur di stasiun terpaksa dilakukan karena sudah tidak punya waktu untuk mengemas barang-barangnya di Malaysia. Oleh sebab itu, dirinya cuma membawa dompet, ponsel, portabel charger, dan obat kumur. 

"Meski lockdown nanti diperpanjang saya akan tetap bekerja di Singapura, keluarga saya butuh makan," papar dia. 

Armel adalah satu dari 20an warga Malaysia yang tidur di stasiun MRT saat malam saat lockdown diberlakukan, Rabu (18/3).  

Dengan kebijakan lockdown, Malaysia melarang warganya keluar negeri pada 18-31 Maret. Mereka juga melarang warga luar melintasi seluruh perbatasan. 

Stasiun MRT Kranji adalah stasiun utama yang menghubungkan Singapura dan Johor Baru di Malaysia. 

Selain Armel, warga Malaysia lainnya, Sarala juga tidur di stasiun MRT Kranji. Ia memilih beristirahat di stasiun itu karena banyak warga Malaysia yang tidur di sana. 

"Stasiun ini sepi malam hari, nyaman tidur di sini. Orang Malaysia lain juga tidur di sini juga, dan saya pernah melihat mereka sebelumnya," jelas dia. 

Persoalan tertahan warga Malaysia menjadi perhatian khusus Pemerintah Singapura. Mereka bahkan sudah memperkirakan itu sejak Malaysia mengumumkan akan memberlakukan lockdown. 

Menteri Tenaga Kerja Singapura Josephine Teo mengatakan, pemerintah meminta pengusaha yang memperkerjakan orang Malaysia, untuk mencarikan akomodasi. Bahkan, pemerintah bakal memberikan subsidi 50 dolar Singapura setara Rp 550 ribu per hari kepada pekerja Malaysia yang kesulitan mendapat tempat tinggal. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews