Camat Katang Bidare dan RSA dr Lie Kunjungi Suku Laut Pulau Tereh

Camat Katang Bidare dan RSA dr Lie Kunjungi Suku Laut Pulau Tereh

Camat Katang Bidare, Safaruddin bersama rombongan RSA dr Lie saat mengunjungi warga suku laut Pulau Tereh (Foto:ist)

Lingga - Camat Katang Bidare, Safaruddin bersama rombongan Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan mengunjungi warga suku laut atau komunitas adat terpencil (KAT) Pulau Tereh, Desa Pulau Medang, Rabu (18/3/2020).

Kunjungan langsung ke pulau-pulau yang dihuni warga suku laut ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan RSA dr Lie selama membuka pelayanan kesehatan di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Dalam kunjungannya, rombongan disambut antusias warga setempat, Ketua RT, serta Pendeta di Pulau itu.

"Kedatangan kami beserta rombongan Dokter Share ini sebagai bentuk bakti sosial guna memberikan pelayanan kesehatan yang sangat langka kita dapatkan untuk wilayah kepalauan terpencil ini," ucap Safar dalam sambutannya di hadapan warga suku laut Pulau Tereh.

Pada kesempatan tersebut, Safar juga berpesan agar warga tidak malu menyampaikan keluhan penyakit yang diderita. "Sampaikan saja apa penyakit yang sering dialami supaya bisa diperiksa dan diobati oleh dokter-dokter yang sudah datang," ujarnya.

Pulau Tereh dihuni warga suku laut dengan jumlah penduduk sebanyak 17 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sekitar 60 orang. Dalam kunjungannya itu, Safar turut membagikan sembako untuk tiap KK.

"Saya mohon maaf karena selama saya bertugas, baru bisa menjejakkan kaki di pulau ini sekarang. Untuk sembako yang kami berikan ini, jangan lihat dari harganya, tapi ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga," sebut Safar.

Dalam lawatannya kali ini, terdapat beberapa keluhan warga yang disampaikan Pendeta setempat, Oktavianus. Kata dia, Pulau Tereh tak pernah diperhatikan baik dari Pemkab maupun pemerintah desa setempat.

"Untuk air bersih saja, kami mandi menggunaka air lopak yang keruh. Kami berharap ada air bersih. Kami disini tidak memiliki sumur. Terus untuk transportasi anak sekolah kami menggunakan sampan, kalau ombak kuat ga sekolah anak-anak. Untuk rumah apalagi, kami sangat berharap dapat RTLH," keluhnya.

Tak tinggal diam, Safar pun langsung menanggapi permasalahan tersebut. Kata dia, keluhan-keluhan itu sudah dikoordinasikannya dengan pihak desa setempat. "Insya Allah akan segera terealisasi," pungkas Safar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews