Bintan - Kabupaten Bintan dinyatakan wilayah yang aman dari wabah virus corona. Belum ditemukan adanya wisman atau tenaga kerja asing yang terindikasi corona.

Kendati demikian, dampak besar dirasakan operator kapal dan penginapan. Banyak pelaku bisnis pariwisata rugi hingga merumahkan karyawannya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bintan, Wan Rudi Iskandar mengatakan beberapa penginapan yang berada di Wilayah Pantai Trikora, Kecamatan Gunung Kijang yang sangat berdampak dibandingkan di Kawasan Pariwisata Lagoi.

“Kalau penginapan di wilayah Pantai Trikora sangat bergantung dengan wisman Cina. Tingkat ketergantungannya 90 persen kalau di Lagoi hanya 20-35 persen saja,” ujar Wan Rudi di Kantor Bupati Bintan, Jumat (7/2/2020).

Biasanya beberapa penginapan di Pantai Trikora dibawah Agent Travel Bintan Best Toure (BBT) menawarkan paket perjalanan ke objek wisata di pulau-pulau serta wahana permainan kepada wisman Cina seperti Pulau Mapur dan Pulau Rinti.

Namun dikarenakan dampak dari Virus Corona wisman Cina tak ada lagi terpaksa fasilitas -fasilitas wisata di kedua pulau itu dikemas dan disimpan agar tidak rusak.

“Jadi penginapan di bawah naungan Agent Travel BBT sekitar ada 5 tempat ini yang terkena imbas paling besar. Bahkan mereka menurunkan harga perpaket wisatanya,” jelasnya.

Sedangkan Kawasan Pariwisata Lagoi tidak terlalu berimbas dengan dilarangnya masuk wisman Cina ke Indonesia. Karena mereka memiliki pasar sendiri baik di Asia, Eropa, Amerika, Australia dan Afrika.

Sama halnya dengan The Residen di Galang Batang. Penginapan mewah tersebut tidak bergantung dengan wisman china melainkan semua negara.

“65-70 persen kunjungan wisman masih ke Lagoi dan Galang Batang pegang di Bintan. Tapi kalau di Pantai Trikora dan sekitarnya yang terkena imbas paling besar bahkan sampai ada karyawan yang dirumahkan,” katanya.