Dubes China Kritik RI Berlebihan Tanggapi Virus Corona

Dubes China Kritik RI Berlebihan Tanggapi Virus Corona

Antisipasi virus corona.

Jakarta - Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian, mengimbau untuk tidak mengambil tindakan yang berlebihan. Hal ini termasuk soal langkah Indonesia dan sejumlah negara lainnya menyetop penerbangan dari dan ke China.

"Menurut kami, dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang," kata Dubes Xiao, Selasa (4/2/2020).

Dubes Xiao juga menjelaskan bahwa hingga kini, belum ada bukti Virus Corona dapat ditularkan melalui barang-barang impor. Hal yang sama pun juga dinyatakan oleh WHO terkait impor dari China.

"Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar ambil tindakan itu akan mengakibatkan dampak negatif," katanya menanggapi keputusan yang baru ini dibuat pemerintah.

Dia khawatir bahwa keputusan seperti itu dapat merugikan hubungan perdagangan antara kedua negara serta memberikan dampak negatif yang sama-sama tidak diinginkan oleh kedua pihak. Dubes Xiao menambahkan bahwa selama ini, RI-China adalah tetangga dan sahabat baik.

 

Direspon pemerintah

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pemerintah mengikuti protokol kesehatan terkait penyetopan sementara penerbangan Indonesia-China. Kebijakan itu dikeluarkan menyusul wabah virus corona yang berasal dari kota Wuhan, China.

Hal itu disampaikan Menko Airlangga menanggapi pernyataan Dubes China Xiao Qian yang menyebut bahwa tindakan itu berlebihan. "Sudah dilaporkan Menkes dan kita ikuti Global Health Protocol. Kita basisnya global health protocol," jelas Menko Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020).

Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kebijakan larangan penerbangan Indonesia-China merupakan hasil kajian untuk mencegah masuknya virus corona. Sejumlah negara lain, kata dia, juga memberlakukan larangan itu.

"Kan yang kita lakukan ini sama yang diberlakukan oleh negara-negara lain. Kita sebetulnya sangat hati-hati untuk melakukan itu," jelas Menteri Budi Karya.

Larangan penerbangan Indonesia-China mulai berlaku per Rabu (5/2/2020), pukul 00.00 WIB. Bagi turis ataupun tenaga kerja China yang kini masih di Indonesia, mereka diberikan fasilitas perpanjangan visa overstay hingga sebulan ke depan.

Pemerintah juga memberlakukan larangan turis China masuk ke Indonesia. Pembatasan itu akan dimonitor setiap dua minggu sekali. Selain rute penerbangan, pemerintah juga berencana melakukan pembatasan impor produk China karena khawatir penyebaran virus corona.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews