BREAKING NEWS! Warga Natuna Demo Kantor DPRD, WNI Wuhan Dikarantina di Natuna

BREAKING NEWS! Warga Natuna Demo Kantor DPRD, WNI Wuhan Dikarantina di Natuna

Warga Ranai mendatangi Kantor DPRD Natuna, Sabtu (1/2/2020) dini hari. (Foto: ist/Batamnews)

Batam - Natuna heboh. Kabar ditunjuknya kabupaten ini oleh Kemenkes untuk lokasi karantina WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China beredar. Warga di Ranai Kabupaten Natuna resah. Bayang-bayang virus corona seakan menghantui mereka.

Puluhan warga dan berbagai elemen masyarakat mendatangi Kantor DPRD Natuna, Sabtu (1/2/2020) dini hari. Mereka menyampaikan unek-unek terkait keresahan mereka.

Pertemuan itu dihadiri Sekda Natuna, Ketua DPRD, Dandim dan Wakapolres.

Seperti diketahui, surat pemberitahuan dari Kemenkes terkait Natuna akan dijadikan lokasi isolasi beredar. Selain RSBP Batam, RSUD Embung Fatimah, RSUD Natuna juga ditunjuk sebagai lokasi karantina sementara para WNI.

Untuk karantina di RSUD Natuna, beredar surat yang ditandatangani Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Dr. dr. Fidiansjah, SpKJ, MPH dari Kemenkes.

Mereka meminta tenaga dari Ikatan Psikologi Klinis (IPK) dan Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) untuk diturunkan ke Natuna.

"Sehubungan dengan adanya pemulangan WNI dari Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok dan Proses Karantina selanjutnya yang akan dilaksanakan di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, bersama ini kami memohon saudara menugaskan, 1 orang psikiater, 3 orang psikolog, 1 orang perawat jiwa," 

"Tenaga kesehatan tersebut di atas akan melakukan pelayanan kesehatan jiwa di lokasi karantina selama 14 hari sejak tanggal 2 Februari 2020 sampai dengan 16 Februari 2020. Adapun beban dan akomodasi dibebankan kepada Kementerian Kesehatan," tulis surat tersebut.

Anggota DPRD Provinsi Kepri asal Natuna, Hadi Chandra juga menyatakan menolak kebijakan pemerintah pusat. 

Menurutnya fasilitas medis dan sarana pendukung tidak memadai di Natuna.

"Fasilitas kesehatan saja tidak mendukung, kenapa harus Natuna dijadikan tempat karantina," heran Hadi Candra, Jumat (31/1/2020).

Dua menteri dan Kepala BNPB dikabarkan ke Natuna pada Jumat (31/1/2020) sore.

Kabag Humas Pemkab Natuna, Deprizal memgatakan bahwa kehadiran dua menteri dan Kepala BNPB tidak ada pemberitahuan surat resmi ke Pemkab Natuna.

"Sampai saat ini belum ada surat masuk, tapi kita hanya mendapat kabar kehadiran para menteri dan Kepala BNPB ke Natuna," ungkap Defrizal.

Defrizal mengatakan pukul 15.00 WIB para menteri sudah tiba di Natuna. Ia belum bisa merinci detail kedatangan tersebut. Defrizal mengakui belum mendapat keterangan resmi.

Sebelumnya dikabarkan ratusan WNI di Wuhan segera dievakuasi dengan pesawat Airbus milik Batik Air menuju Batam, Provinsi Kepri.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews