Kecanggihan China Bangun Gedung Hingga Jembatan dalam Hitungan Jam

Kecanggihan China Bangun Gedung Hingga Jembatan dalam Hitungan Jam

Puluhan eskavator bangun rumah sakit di China.

Pembangunan di China terbilang cepat. Mereka memiliki metode khusus untuk mempersingkat waktu pembangunan. Salah satunya pembangunan rumah sakit yang ditergetkan selama enam hari.

Rumah sakit yang dibangun di atas lahan seluas 25 ribu meter persegi dan bisa menampung 1.000 ranjang pasien itu dibangun untuk perawatan terisolir dan efisien bagi pasien virus Corona. Luar biasanya, pembangunan RS itu ditargetkan selesai hanya dalam waktu enam hari saja.

China memang terkenal dengan pembangunan bangunan yang selesai 'super kilat'. Berikut pembangunan-pembangunan kilat ala China, bahkan hanya memakan waktu kurang dari dua hari:


Bangun Hotel 30 Lantai Hanya 360 Jam

Pada Januari 2012, perusahaan China 'The Broad Group' sempat membuat sejumlah bangunan dalam waktu yang singkat. Perusahaan ini pernah membangun hotel 30 lantai hanya 15 hari. Hotel ini dibangun dengan luas bangunan 17.000 meter persegi di tepi Danau Dongting di Provinsi Hunan, China.

Bangunan hotel ini dirancang tahan getaran gempa berkekuatan 9 magnitudo dan diklaim lima kali lebih hemat energi daripada bangunan tinggi lainnya, baik dalam konstruksi dan bahan yang digunakan. Bangunan ini juga diklaim dan hemat energi saat memelihara dan menjalankan pembangunan.

Menara ini dirancang menggunakan inti baja yang diperkuat dan menggunakan rangka baja tirus untuk mengunci deck baja prefabrikasi untuk setiap lantai. Untuk geladak dilengkapi dengan pipa ledeng, kabel listrik, dan perlengkapan lainnya.

Alhasil, bangunan itu selesai pada 31 Desember 2012, hanya 15 hari, atau 360 jam setelah pembangunan dimulai


Bangun Gedung 57 Lantai Hanya 19 Hari

Perusahaan konstruksi China, Broad Sustainable Building berhasil membangun sebuah gedung 57 lantai hanya dalam waktu 19 hari. Gedung yang disebut Sky City itu terletak di kota Changsha. Terdiri dari 800 rumah dan ruang kantor, gedung itu bisa menampung sekitar 4.000 orang.

Awalnya gedung ini mau dibangun 97 lantai. Tetapi setelah berhasil menyelesaikan 20 lantai, konstruksi dihentikan selama satu tahun karena pejabat setempat ingin kembali meninjau rencana itu. Pada akhirnya, pihak Broad Sustainable Building diminta mengurangi rencana mereka menjadi hanya 57 lantai, karena gedung itu berada dekat bandara.

Setelah mengalami penundaan cukup lama, seluruh konstruksi dari awal sampai akhir diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga minggu kerja. Pekerja konstruksi bahkan berhasil membangun tiga lantai per hari.

Penggunaan metode di Sky City juga telah mengurangi penggunaan beton yang biasanya dibawa oleh 15.000 truk. Hal tersebut cukup banyak menghilangkan polusi debu di sekitar lokasi pembangunan.

 

Bangun Jembatan Kurang dari 2 Hari

Pada 2015, China berhasil merenovasi Jembatan Sanyuan di China hanya dalam waktu 43 jam. Karena sudah tiga puluh tahun jembatan dibangun sejak 1984, jembatan mulai tak kuat menahan beban dan pemerintah Beijing memerintahkan untuk dibangun kembali.

Rekaman CCTV renovasi jembatan dirilis, dan menunjukkan bahwa konstruksi dilakukan dengan sangat cepat. Hanya membutuhkan waktu 43 jam. Awalnya rencana renovasi jembatan memakan waktu 24 jam. Namun para pekerja malah menemukan kerusakan yang lebih parah. Jadi, renovasi memakan waktu lebih banyak.

Alhasil, 24 jam pertama jembatan dibongkar. Kemudian 19 jam jembatan dibangun. Pengendara motor kembali bisa melewati jembatan Sanyuan dalam waktu kurang dari dua hari.

Kilatnya proses renovasi jembatan Sanyuan memiliki metode khusus. Caranya, jembatan ini dilakukan dengan bongkar pasang dari bahan-bahan yang terpisah. Dua alat ekskavator atau alat pengeruk dan pengangkut membantu mengangkut beton seberat 1.300 ton ke tempatnya. Kemudian jalan diaspal dan sudah bisa digunakan kembali.

 

Bangun Rumah Sakit Selama 6 Hari

Pemerintah China membangun sebuah rumah sakit khusus pasien virus corona. Rumah sakit itu dibangun di atas lahan seluas 25 ribu meter persegi. Puluhan mesin pengeruk bekerja bersama-sama di lahan itu.

Rumah sakit itu nantinya akan memiliki 1.000 ranjang pasien untuk perawatan terisolir dan efisien bagi pasien virus Corona Wuhan.

Lokasi RS masih berada di Wuhan, atau tepatnya di Distrik Caidian, sebelah barat Wuhan. Ide pembangunan RS ini berasal dari pengalaman ketika virus SARS merebak di awal tahun 2000-an. Saat itu pemerintah China juga membangun rumah sakit khusus SARS. Tercatat, sepertujuh pasien SARS langsung dirawat di rumah sakit itu dalam dua bulan pertama.

Dilansir dari laman Business Insider, berdasarkan laporan situs berita pemerintah The Paper, rumah sakit baru itu akan dibangun dalam enam hari, mengutip media pemerintah People's Daily.

Rumah sakit itu akan dibuat dari bangunan prefabrikasi, membuatnya lebih cepat dan lebih murah untuk membangun di pinggiran kota, People's Daily melaporkan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews