Batam - Pertamina bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan membuka posko registrasi, pendaftaran dan penggantian fuel card di Batam, untuk kuota 2020, hingga 17 Januari mendatang.

Namun setelah 9 hari registrasi dibuka, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau, mengaku heran jumlah pendaftar tidak mencapai setengah dari pemilik kartu. 

Pasalnya hingga saat ini kartu lama yang beredar berjumlah 14.631 kartu. Namun kendaraan yang mendaftar baru 1.015. 

"Saya juga cukup heran karena perkiraan saya, kalau kartu yang tersebar 14 ribu lebih, harusnya yang mendaftar saat ini sudah 7 ribu lebih," kata Gustian, Rabu (8/1/2020)

Dengan jumlah pendaftar saat ini Gustian curiga, kartu untuk mendapatkan kuota Bio Solar tersebut disalahgunakan. Terlebih kartu fuel card lama tidak mencantumkan nama pemilik maupun nomor kendaraan.

"Dengan seperti ini bisa jadi pada kartu lama, 1 orang memiliki 30 sampai 50 kartu. Karena tidak ada nomor mobil dan nama sehingga bisa dijualbelikan," ujarnya. 

Lokasi registrasi fuel card dibuka di lantai dasar Gedung Bersama Batam, SPBU Tiban Centre dan SPBU Top 100 Tembesi. 

Fuel Card yang baru memiliki sedikit perbedaan dengan kartu lama karena mencantumkan nomor kendaraan dan jenis kendaraan. 

Masyarakat yang ingin mendapatkan kartu tersebut juga wajib membawa kendaraan untuk diperiksa secara fisik. Selain itu setiap pendaftar wajib menunjukkan STNK dan kartu KIR yang masih aktif. 

Bagi yang sudah habis masa berlaku di kedua surat tersebut Disperindag Batam memberi waktu untuk memperpanjang dan membayar pajak hingga masa akhir waktu registrasi. 

"Mudah-mudahan dengan kartu baru ini kita bisa mengurangi pelangsir di Batam. Karena penggunaan kartu akan terdata otomatis oleh sistem," ucapnya. 

Bagi masyarakat yang sudah memiliki kartu Brizzi tersebut, akan mendapat kuota Bio Solar, sebanyak 30 liter per hari.