Ramuan Sihir Hitam Reynhard Sinaga untuk Memangsa Korbannya

Ramuan Sihir Hitam Reynhard Sinaga untuk Memangsa Korbannya

Reynhard Sinaga. (Foto: Instagram)

Manchester - Nama Reynhard Sinaga tengah menjadi perbincangan setelah kasus pemerkosaan terbesar di Inggris terungkap. Ia bahkan dianggap monster dan menggunakan obat bius yang disebutnya 'ramuan sihir hitam' untuk memangsa korban.

Reynhard Sinaga (36 tahun), mahasiswa S3 asal Indonesia diancam hukuman penjara minimal 30 tahun atas ratusan pemerkosaan terhadap puluhan pria di Manchester. Pengadilan memutuskan hukuman ini pada Senin (6/1/2020).

Disadur dari Dailymail, Selasa (7/1/2020) para korban awalnya berpikir Sinaga adalah pria yang berniat membantunya saat mereka mabuk.

Namun sifat aslinya terungkap dalam obrolan online dengan teman gay lain.

Dalam chat tersebut, terungkap bahwa Sinaga memberikan obat bius yang dia sebut "ramuan sihir hitam" kepada korbannya.

"Sialan, ramuan sihir hitam. Manchester adalah kota ajaib. Kota romansa gay, kota cinta gay. Minumlah racun rahasiaku. Itu akan membuatmu jatuh cinta. Satu tetes saja sudah cukup," tulis Sinaga dalam chat itu.

Dikutip dari Irishtimes, hakim meyakini obat yang dipakai adalah GHB (gamma-hydroxybutyrate), atau sesuatu yang mirip itu.

Di kalangan gay, obat dengan nama lain 'G' atau 'ekstasi cair' ini populer dipakai sebagai 'chemsex'. Namun kaum heteroseks memakainya juga sebagai 'party drug'. Dikutip dari BBC, obat ini memberikan efek euphoria dan peningkatan gairah seks.

Awalnya GBH dimanfaatkan untuk mengatasi depresi, maupun suplemen untuk penurunan berat badan dan pembentukan otot. Namun, obat ini juga dikenal dengan potensi penyalahgunaannya sebagai 'date rape drug'.

Banyak korban Reynhard mengaku diberi minum oleh sang predator saat diajak masuk ke flat-nya. Setelah itu, mereka mengalami 'blackout' hingga keesokan paginya.

"Rasanya seperti air, tapi ada larutan di dalamnya, hampir seperti asin. Tidak bening seperti air," kata seorang korban Reynhard dalam kesaksian yang diberikannya.

Selain memperkosa para korban, Reynhard juga merekam aksinya. Dalam pemeriksaan, ditemukan 3,29 terabyte materi grafis dan serangan seks yang setara dengan 250 DVD.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews