Batam - Sehari sebelum terbang ke Medan, Sumatera Utara, Havis Madu Jaya, sempat mengganti nomor telepon personalnya. Havis saat itu beralasan nomor handphonenya hilang.

Hal itu diceritakan anaknya, MK yang sudah berusia 12 tahun. MK mengatakan pada tanggal 27 Desember 2019, handphone kedua orangtuanya hilang dan sempat mengurus ke Grapari Telkomsel untuk menonaktifkan nomornya.

“Habis nyetor ke bank, terus mami ngabarin pakai nomor lain kalau hapenya hilang,” katanya.

Setelah sampai di Medan, pada tanggal 31 Desember 2019 sekitar pukul 22.00 WIB, MK masih sempat menghubungi Martini. 

Lalu pada pukul 23.00 WIB juga masih aktif, karena ada salah satu salesnya sempat menghubungi Martini.

“Jam 06.12, 1 Januari 20201 masih transfer ke member, masih ada buktinya. Kejadiannya mungkin sekitar jam 7,” ucap MK.

MK sempat terbersit sesuatu telah terjadi kepada kedua orangtuanya. MK melanjutkan, hingga saat ini pihak keluarganya masih menunggu keterangan dari kepolisian di Medan. 

Havis dan Martini selama ini dikenal sebagai pengusaha sembako, retail, serta usaha air minum isi ulang. Mereka juga membuka semacam kerja sama bisnis lainnya.