Jaringan Pipa PDAM Tirta Kepri Sudah Banyak Tak Layak

Jaringan Pipa PDAM Tirta Kepri Sudah Banyak Tak Layak

Ilustrasi.

Tanjungpinang - Masalah tersendatnya aliran air bersih di Tanjungpinang diperkirakan masih akan terjadi pada tahun 2020 ini. Pemprov Kepri belum menganggarkan di APBD 2020 untuk penggantian pipa-pipa usang yang selama ini menjadi sumber masalah.

"Kita baru selesai rapat, bersama Plt Gubernur, Direktur PDAM Tirta Kepri membahas langkah antisipasi problem pipa air bersih di Tanjungpinang ini," kata Kepala Barenlitbang Provinsi Kepri Naharuddin, Selasa (31/12/2019).

Pembahasan mengenai pipa PDAM ini sengaja digesa, karena ini merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat dan sifatnya mendesak.  Namun Pemprov Kepri tidak menganggarkan penggantian pipa PDAM usang tahun ini

"Kami sudah sepakati anggaran penggantian pipa PDAM ini untuk diusulkan lagi di tahun 2020 dan bisa direalisasikan tahun 2021 mendatang," ujarnya.

Untuk tahun ini, karena APBD Kepri 2020 sudah disahkan, selain itu tidak mungkin dimasukan pada APBD Perubahan 2020 mendatang..

"Kalau dipaksakan kita masukan di APBD Perubahan 2020, waktu pelaksanaannya tidak mencukupi, sebab proses lelang butuh waktu dan pengerjannya juga pasti lama. Untuk itu kita anggarkan di APBD 2021," tegasnya.

Sementara Plt Guberrnur Kepri Isdianto mengatakan, tahun 2020 Pemprov akan menganggarkan dana kurang lebih Rp 15 miliar, untuk perbaikan pipa jaringan distribusi utama (JDU) PCM yang berada di KM 10 sampai ke KM 8 (Kota Piring) yang selama ini menjadi sumber masalah.

"Kita juga nantinya akan perbaiki pipa JDU PCM yang ada di Taman Makam Pahlawan hingga ke Perla (Jalan Gatot subroto)," katanya.

Dengan bantuan tersebut, Isdianto mengharapkan titik-titik bocor pada pipa PDAM segera bisa teratasi. Lubang-lubang sisa perbaikan juga agar bisa ditimbun dengan baik.

"Apabila nantinya sudah lancar, PDAM juga agar bisa memberikan sumbangsih terhadap Kepri," harapnya.

Tahun 2021 Pemprov akan membantu mengganti pipa JDU CPM dan anggarannya kurang lebih sebesar Rp 15 miliar.

Kondisi JDU PCM yang dipasang sejak 1970 tersebut memang sudah tidak layak pakai. Dinas Perkim menghitung ulang dana yang dibutuhkan, mengingat sebelumnya sudah ada gambaran sekitar Rp 40 miliar.

"Kita fikirkan berama PDAM ini dengan harapan masyarakat bisa terlayani dengan baik. Direktur BP2SPAM juga sudah menyatakan siap datang ke Kepri untuk membantu kita," ujarnya.

Direktur PDAM Tirta Kepri Mamat, menjelaskan bahwa terdapat 4 JDU di PDAM. Yakni JDU PCM yang di pasang tahun 1970, JDU WK/PSAB tahun 1980, JDU RPD 1 tahun 1996, JDU RPD 2 tahun 2008 dan terakhir JDU Gesek yang dipasang tahun 2011.

Masalah utama PDAM adalah di JDU PCM yang dipasang pada tahun 1970. Bahkan telah mengalami kebocoran di 19 titik di setiap 2 Km. Akibatnya pelayanan terhadap pelanggan tidak bisa maksimal. Sementara masih ada antrean pelanggan yang menunggu sambungan.

"Satu-satunya cara adalah dengan mengganti pipa JDU PCM yang sudah lama tersebut dengan yang baru. Dengan harapan pelayanan bisa lebih maksimal. Daftar tunggu bisa dilayani dan kedepannya PDAM bisa berkontribusi," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews