Musibah Tanah Bergerak di Jodoh, 73 KK Mengungsi

Musibah Tanah Bergerak di Jodoh, 73 KK Mengungsi

Warga di lokasi pengungsian. (Foto: Edo/Batamnews)

Batam - Tercatat sebanyak 73 kepala keluarga (KK) yang rumahnya menjadi korban kerusakan bangunan akibat permukaan tanah bergerak yang terjadi belakang Pasar Jodoh, Batam, Minggu (29/12/2019).

Saat ini, warga yang terkena dampak yang ditimbulkan akibat amblasnya gunungan tanah timbunan proyek di lokasi mereka terpaksa mengungsi di tenda darurat. Rumah mereka rusak parah dan tak bisa ditempati.

Mereka membawa barang-barang yang bisa diselamatkan, seperti kasur, pakaian dan lainnya.

Tenda yang terbuat dari terpal seadanya itu, untuk melindungi mereka dari terik matahari dan hujan. Mereka khawatir tanah bergerak itu bisa terjadi lagi.

"Sementara masih takut untuk tinggal di rumah. Masih trauma dengan kejadian pagi tadi," ujar Mahani, seorang wanita lanjut usia itu.

Dia mencerikan bahwa, saat kejadian tersebut dia kaget dan mengira bahwa itu adalah gempa bumi.

Bahkan, Mahani sehari-hari, harus masuk ke dalam parit untuk menyelamatkan diri dan menjauh dari bangunan.

"Masuk dalam parit, sampe bengkak kaki karena kesandung pas menyebrang. Takut soalnya rumah bunyi-bunyi dan goyang," ucap nenek tersebut.

Kini, mereka mengungsi di sebuah pondok bersama barang-barang yang diungsikan.

Camat Lubukbaja, Novi Harmadyastuti mengatakan, pihaknya langsung memberikan bantuan kepada warga. Diantaranya dapur, dan tempat tinggal sementara.

“Saya ingin warga tidak tinggal di sana lagi. Terkait pekerjaan ini kita cek dan koordinasi dengan DLH,” ujarnya.

Kebanyakan warga yang bermukim di area ini dengan bangunan semi permanen.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews