Donald Trump Pelesir ke Florida Usai Dimakzulkan DPR AS

Donald Trump Pelesir ke Florida Usai Dimakzulkan DPR AS

Presiden AS Donald Trump. (Foto: AP)

Florida - Presiden Donald Trump sepertinya tak ambil pusing dengan pemakzulan dirinya oleh DPR Amerika Serikat. Dia malah memilih berlibur akhir pekan ke Florida.

Trump yakin posisinya akan aman saat menghadapi sidang di Senat, Januari mendatang. Keyakinan itu didasari kursi mayoritas Partai Republik di Senat, dalam apa yang akan menjadi sidang pemakzulan presiden ke-tiga dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

Tetapi kebuntuan antara Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dan pemimpin Demokrat Chuck Schumer tentang apakah akan ada saksi dan kesaksian baru - bersama dengan penolakan Ketua Kongres Nancy Pelosi sejauh ini untuk mengirim artikel-artikel pemakzulan ke Senat - telah membuat situasi semakin rumit.

"Nancy Pelosi mencari Quid Pro Quo dengan Senat. Mengapa kita tidak memaksanya?" tulis Trump dalam cuitannya, bernada mengejek salah satu tuduhan terhadapnya sebelum berangkat untuk liburan dua minggu di resor Mar-a-Lago seperti dilansir CNN Indonesia.

Surat kabar umat Kristen Evangelis, Christianity Today, menurunkan laporan dengan menyatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, harus dipecat dari Gedung Putih karena tidak bermoral dan tak tahu arah.

Mereka menyatakan hal itu membuat Trump layak untuk dimakzulkan.

"Fakta-fakta sudah jelas. Presiden Amerika berusaha menggunakan kekuatan politiknya untuk memaksa pemimpin asing melecehkan dan mendiskreditkan salah satu lawan politik presiden," bunyi editorial koran itu.

"Itu bukan hanya pelanggaran terhadap konstitusi, yang utama adalah tindakan seperti itu sangat tidak bermoral," papar Christianity Today.

Christianity Today menganggap keputusan Dewan Perwakilan AS kemarin untuk meneruskan proses pemakzulan Trump menandakan bahwa orang nomor satu di AS itu menyalahgunakan wewenang untuk keuntungan pribadi dan mengkhianati sumpah konstitusi.

Koran itu juga menuturkan Trump telah mengaku tindakan-tindakan imoralnya dalam bisnis maupun hubungannya dengan wanita.

Christianity Today juga mengungkit kicauan-kicauan Trump di Twitter yang kerap menebarkan kebohongan dan fitnah.

Trump, dalam serangkaian cuitan, menuduh majalah Christianity Today sebagai "paling kiri" dan mengklaim ia adalah sekutu evangelis terbaik.

"Faktanya adalah, tidak ada presiden yang pernah melakukan apa yang telah ku lakukan untuk kaum Evangelis, atau agama itu sendiri!" tulisnya.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews