Malaysia Tangkap 26 Warga China Terlibat Judi Online Ilegal

Malaysia Tangkap 26 Warga China Terlibat Judi Online Ilegal

Kepolisian Sabah menunjukkan barang bukti dari penangkapan sindikat judi online. (Foto: The Star)

Kota Kinabalu - Kepolisian Sabah, Malaysia membongkar praktik ilegal judi online yang melibatkan puluhan warga negara China, Kamis (19/12/2019).

Sedikitnya, ada 26 orang warga negara China yang ditangkap dalam sebuah penggerebekan di pusat judi kawasan Inanam, Sabah pada pekan lalu.

Wakil Komisaris Polisi Sabah, Datuk Zaini Jass, mengatakan ada 20 monitor, 20 CPU, tiga desktop, 208 ponsel, dan tiga unit perangkat e-banking (Bank of Wenzhou, ICBC Bank, Bank of China) disita. Selain itu, ada juga tiga modem dan uang tunai RM20.280 yang disita.

Dalam penggerebekan 10 Desember yang diadakan tiga kali di dalam gedung mulai pukul 21:30, ada 26 warga negara Tiongkok (21 pria, lima wanita), empat pria Tionghoa lokal dan tiga pria Filipina yang tidak berdokumen ditahan.

“Sementara warga negara Tiongkok memiliki paspor, mereka juga akan diselidiki di bawah Undang-Undang Imigrasi 1963 karena menyalahgunakan izin kunjungan sosial mereka dan karena tidak memiliki izin untuk bekerja di Sabah," kata Zaini dilansir The Star.

Para tersangka yang berusia antara 14 hingga 52 tahun dikirim kembali hingga 30 Desember, katanya, seraya menambahkan bahwa salah satu warga Filipina yang tertangkap adalah seorang remaja.

Sindikat ini diyakini beroperasi di Sabah sejak Oktober dan menargetkan para korban di Tiongkok, dan kasus ini sedang diselidiki berdasar UU yang berlaku di Malaysia.

Sementara itu, Zaini juga mengatakan polisi telah berhasil menghentikan perjudian online dan kegiatan lotere tanpa izin dalam dua penggerebekan terpisah di Lahad Datu pada Rabu (18/12/2019) malam.

Penggerebekan pertama adalah di sebuah rumah di Mile 5, Jalan Segama di mana empat orang - satu pria dan tiga wanita berusia antara 17 dan 59 tahun - ditahan, sedangkan penggerebekan kedua di sebuah rumah di Kampung Manau, Jalan Silam melihat dua wanita, berusia 19 dan 24, ditahan.

Tablet, ponsel, dan laptop adalah beberapa barang yang disita.

“Yang menarik adalah ketika polisi berada di tengah-tengah penangkapan, dua pria Tionghoa setempat, yang diyakini sebagai manajer dari dua wanita dalam penggerebekan kedua, muncul dan juga ditahan oleh polisi.

"Saya ingin menekankan bahwa Sabah bukan tempat untuk kegiatan ilegal semacam itu, dan polisi akan melanjutkan operasi untuk memberantas perjudian online," tambahnya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews