Reses di Desa Laboh, Sui Hiok Temukan Banyak Masalah

Reses di Desa Laboh, Sui Hiok Temukan Banyak Masalah

Anggota Komisi III DPRD Lingga, Sui Hiok saat menggelar reses di Dusun Belakang Hutan, Desa Laboh (Foto:ist/Batamnews)

Lingga - Anggota Komisi III DPRD Lingga, Sui Hiok mengaku menemukan banyak permasalahan dan aduan dari masyarakat saat menggelar reses di Dusun Belakang Hutan, Desa Laboh, Kecamatan Senayang, Selasa (10/12/2019) lalu.

Ia menjelaskan, aduan pertama terkait proyek pembangunan dengan menggunakan dana desa yang dianggarkan tahun 2018 lalu, tapi malah baru dikerjakan pada tahun 2019 ini. Saat meninjau lokasi, bangunan yang menggunakan anggaran senilai Rp270 juta tersebut masih belum selesai.

"Tapi menurut anggota BPD perwakilan dari Dusun Belakang Hutan, LPJ desa sudah melaporkan selesai 100 persen. Saya ingin bertanya kepada DPMD dan inspektorat, sebenarnya aturan dalam mengaudit dana desa bagaimana sistimnya? Kok bisa dana proyek tahun 2018 dikerjakan tahun 2019 dan bangunan yang masih dikerjakan dilaporkan selesai 100 persen?," ucap Sui Hiok kepada Batamnews, Jumat (13/12/2019).

Lanjut dia, akibat belum siapnya bangunan tersebut, masyarakat setempat belum mau menerima balai pertemuan itu karena belum siap secara sempurna.

"Dalam reses itu, juga ada sedikit hal ironis yang disampaikan masyarakat Belakang Hutan. Selama Kabupaten Lingga terbentuk, masyarakat Belakang Hutan yang hampir 98 persen bekerja sebagai nelayan tidak pernah dapat bantuan alat tangkap nelayan. Lucunya padahal kantor Dinas Perikanan itu berada di depan kampung mereka," ucapnya.

Kemudian kata Sui Hiok, dalam reses yang ia gelar tersebut, masyarakat juga menanyakan terkait rencana pembangunan pelabuhan beton Belakang Hutan yang dijanjikan Bupati Lingga pada saat sosialisasi beberapa waktu lalu. Kabarnya, pembangunan tersebut sudah dimasukkan dalam APBD Lingga 2020.

"Karena Rencana Kerja Anggaran (RKA) APBD Lingga 2020 belum kami pegang dan dipembahasan kami diluar banggar tak dilibatkan, maka saya sampaikan saya masih menunggu RKA diberikan eksekutif. Nanti jika sudah ada, baru akan saya lihat," sebutnya.

Kemudian hal lainnya yang masih menjadi dambaan masyarakat Belakang Hutan kepada Pemda Lingga yakni peningkatan jalan dari Belakang Hutan ke Tanah Merah, Pulau Sebangka. Pasalnya, jika jalan tersebut dilakukan peningkatan dan layak dilalui, tentu akan mempermudah akses masyarakat membawa hasil laut mereka untuk dijual ke Kelurahan Senayang.

"Semenisasi jalan lingkungan, rehab sekolah yang bocor dan penahan gelombang juga menjadi usulan masyarakat Belakang Hutan. Mereka berharap secara bertahap apa yang mereka idamkan selama ini dapat terealisasikan," pungkas Sui Hiok.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews