Dari Tutorial Youtube, Ibu-ibu PKK di Batam Ini Garap Industri Kreatif

Dari Tutorial Youtube, Ibu-ibu PKK di Batam Ini Garap Industri Kreatif

Produk yang dihasilkan ibu-ibu PKK RW 11, Kampung Belian, Kecamatan Batam Kota. (Foto: Dyah/Batamnews)

Batam - Berawal dari sampah gelas plastik, ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di RW 11 Kelurahan Belian, Batam Kota menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.

Karya yang mereka hasilkan, menggunakan bahan dasar ring gelas plastik bekas yang diolah menjadi berbagai produk . Mulai dari tempat tisu, tempat gelas, piring, tempat telur untuk akikah, dan vas bunga

Ketua PKK dari RW 11 sekaligus pengurus Bank Sampah Bunga Kertas, Retno Salfinar mengatakan, awal mula tercetusnya ide membuat kelompok kerja tersebut, datang dari pergelaran lomba agustusan pada 2017, untuk membuat tempat tisu dari bahan bekas.

"Dua tahun lalu kami memiliki ide untuk membuat lomba kerajinan dari gelas plastik bekas. Ide lomba ini datang dari saya karena ingin lomba yang lebih bermanfaat untuk ibu-ibu dan bisa menghasilkan," Retno saat ditemui di Perumahan Taman Raya Batam Centre, Selasa (10/12/2019).

Dari hasil karya peserta lomba tersebut, kelompok PKK di RW 11 tersebut berinisiatif untuk melanjutkan menjadi kegiatan rutin.

Kelompok ini beranggotakan 71 orang. Proses pembuatan sepenuhnya dilakukan oleh anggota group dengan bermodalkan panduan Youtube tanpa pelatih.

Proses pembuatannya sendiri dilakukan setiap sabtu dan minggu, terkadang anggota juga kerap membawa pulang pekerjaan tersebut untuk megisi waktu luang.

"Pelatih tidak ada semua inisiatif sendiri. Namun untuk pakar ahlinya yang merancang dan memberikan ide untuk produk yang akan dibuat ada 10 orang," imbuh Retno.

Untuk pengumpulan bahan baku, setiap bulannya masing-masing anggota PKK akan diwajibkan menyetorkan 20 buah ring bekas. Selain itu jika bahan baku yang dimiliki kurang, Retno juga kerap mengambil dari stok bank sampah.

Untuk pembelian ring bekas dari Bank sampah, mereka membeli seharga Rp 3.400 untuk satu kilogram ring dari gelas bekas tersebut.

"Kalau dari individu saja saya rasa kurang karena kebutuhan kami seribu lebih. kadang kami juga suka mengumpulkan gelas plastik bekas dari kegiatan di masyarakat," ujarnya.

Produk yang dihasilkan, mereka pasarkan di kegiatan bazar, baik bazar dari kelurahan, kecamatan, hingga tingkat PKK Kota.

Harga yang pasaran untuk masing-masing produk juga bervariasi, mulai dari Rp 70 ribu hingga RP 250 ribu, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan.

"Kalau fokus, untuk membuat satu tempat minuman bisa selesai dalam waktu seminggu, tapi karena kami tidak hanya mengerjakan ini, satu produk ini bisa selesai dalam waktu 1 bulan," kata anggota pakar, Qomariah.

Proses terlama dalam pembuatan produk ini, disebutkan adalah proses pelilitan ring bekas tersebut menggunakan lapisan metalic. Untuk melaipisi satu ring, disebutkan memakan waktu 5 menit.

Selain proses produksi yang cukup memakan waktu. Kendala terberat kelompok ini adalah memasarkan produk.  "Tahap pemasaran saat ini yang kami belum tahu bagaimana caranya.

Untuk pembuatan sendiri saat ini kami tidak memiliki kendala, kami bikin banyak pun bisa, bahan juga bisa dicari. Namun saat kami fokus membuat banyak, memasarkannya seperti apa," pungkasnya.

Kelompok PKK ini berharap dukungan dari pemerintah untuk membimbing proses pemasaran produk karya masyarakat tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews