Kepri Deflasi 0,03 Persen Selama November 2019

Kepri Deflasi 0,03 Persen Selama November 2019

Ilustrasi.

Batam - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada November 2019 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,03% (mtm) dari bulan sebelumnya. 

Walaupun beberapa komoditi pangan di Kepri seperti bawang merah, daging ayam ras, bayam, kangkung, sawi hijau sempat mengalami kenaikan harga hingga 0,15 persen, namun Kepri masih selamat dari ancaman inflasi menjelang akhir tahun. 

Komoditas utama penyumbang deflasi Kepri pada November 2019 adalah cabai merah, kacang panjang dan angkutan udara. 

Angkutan udara yang kembali mengalami deflasi pada November 2019 sebesar 1,55% (mtm) dengan andil sebesar -0,06% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi yang lebih dalam sebesar 2,00% (mtm) dengan andil sebesar -0,08% (mtm). 

"Penurunan tarif angkutan udara terutama didorong oleh maskapai penerbangan berbiaya murah atau Low-Cost Carrier (LCC) yang terus melakukan penyesuaian harga tiket seiring dengan masih berlangsungnya masa low season di tengah permintaan yang cenderung melemah," kata Wakil Ketua TPID Kepri, Fadjar Majardi, Rabu (4/12/2019).

Secara spasial, Batam dan Tanjungpinang dua kota terpadat di Kepri mengalami deflasi. Deflasi Batam pada November 2019 tercatat sebesar 0,01% (mtm).Komoditas utama penyumbang deflasi Batam adalah cabai merah, kacang panjang, dan angkutan udara.

Sementara Tanjungpinang mengalami deflasi sebesar 0,17% (mtm). Komoditas utama penyumbang deflasi di Tanjungpinang adalah cabai merah, ikan tongkol/ambu-ambu dan cabai rawit.

Sementara itu, IHK Nasional tercatat mengalami inflasi sebesar 0,14% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang juga mengalami inflasi sebesar 0,02% (mtm). 

"Secara tahunan, inflasi Kepri pada November 2019 tercatat sebesar 1,92% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,38% (yoy) maupun dibandingkan inflasi tahunan Nasional," ujarnya

"Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga November 2019 tercatat sebesar 0,75% (ytd) atau berada di bawah kisaran sasaran inflasi sebesar 3,5 ± 1% (yoy) pada akhir tahun 2019," imbuhnya

Mencermati perkembangan inflasi terkini, IHK Kepri pada Desember 2019 diperkirakan akan mengalami inflasi. Beberapa risiko inflasi ke depan, diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional pada 2019 yaitu sebesar 3,5 ± 1% (yoy). 

Beberapa potensi risiko pendorong inflasi di Kepri pada Desember 2019 antara lain peningkatan permintaan tiket angkutan udara pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang berpotensi mendorong kenaikan tarif angkutan udara sehingga memicu inflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan (angkutan udara). 

Curah hujan dan gelombang tinggi dapat memicu kelangkaan pasokan ikan segar, menghambat jalur distribusi bahan makanan serta berdampak pada produksi sayuran sehingga mendorong inflasi pada kelompok bahan makanan.

"Serta harga aneka rokok yang mulai meningkat seiring pengumuman kebijakan kenaikan cukai rokok pada tahun 2020," terangnya.

Langkah pengendalian inflasi tahun 2019 masih mengacu pada kebijakan 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif). 

"Penguatan koordinasi serta sinkronisasi kebijakan terus dilakukan untuk pengendalian harga dengan harapan inflasi Kepulauan Riau tahun 2019 dapat tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 ± 1%," tutupnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews