Sosok Hengky Suryawan dan Kerajaan Bisnisnya

Sosok Hengky Suryawan dan Kerajaan Bisnisnya

Hengky Suryawan (Foto: Batamnews)

Menjadi seorang pengusaha tidak bisa serta merta atau instan. Butuh perjuangan panjang dan proses yang tak mudah.

Tapi semua tak melulu soal uang atau modal, tapi prinsip. "Kejujuran dan kerja keras adalah kunci utama menjadi seorang pengusaha," ujar Hengky Suryawan kepada Batamnews saat ditemui di kantor, Selasa (19/11/2019).

Hengky sangat dikenal sebagai pengusaha perkapalan, tambang, hingga galangan kapal. Usaha itu sudah ia rintis sejak puluhan tahun lalu. 

"Saya beli kapal pertama tahun 1971, dari uang hasil kerja sendiri," ujar pengusaha asal Sungai Ungar, Tanjungbatu, Kepulauan Karimun, Provinsi Kepri. Latar belakang Hengky bukan lah dari orang berada. Ia lahir dari seorang ibu dengan suami nelayan. Hidupnya penuh kerja keras dan perjuangan.

Ia tak putus asa, meski di usia 18 tahun, ayahnya meninggal dunia, Hengky terus mencoba bertahan mengembangkan usahanya.

Ia beranikan diri menambah beli kapal. Ia merambah ke bisnis kargo. Tidak saja kargo umum, tapi juga merambah ke jasa angkutan minyak, batu bara, pasir dan batu. 

Kini ia tinggal menikmat hasil dari hasil kerja kerasnya. Kerajaan bisnisnya pun sudah terbentuk di bidang pelayaran dan perkapalan. 

 

Tak Tamat SMP

Sejak duduk di bangku sekolah pada 1968, bahkan Hengky sudah membantu orangtuanya bekerja sebagai nelayan. 

"Saya waktu kecil jual udang. Pelanggangnya istri almarhum Pak Sani (mantan Gubernur Kepri), Pak Isdianto, keluarganya Pak Huzrin Hood," ujar pengusaha kawakan yang besar di Kota Tanjungpinang ini.

Hengky mengaku tak tamat SMP. Ia banting tulang fokus merintis usaha. "Dahulu tidak sekolah bisa jadi pengusaha, sekarang tentu sangat sulit, perkembangan teknologi sudah demikian pesat," ujar pria yang juga seorang veteran pejuang Dwikora ini.

Tapi belajar bagi Hengky, belajar kala itu tidak harus di bangku sekolah, dari kehidupan sehari-hari pun ia terus belajar dan menempa diri.

Menurut Hengky, modal dalam bekerja atau berusaha itu bukan ijazah, tapi wawasan, keahlian, dan kerja keras, serta kejujuran. 

Berkat memegang teguh prinsip itu, Hengky bisa bekerja sama dengan pengusaha Singapura membangun fabrikasi galangan kapal. Ia menyediakan lahan dan bekerja sama. 

Hingga akhirnya dia bisa membuka perusahaan sendiri bernama PT Bahtera Bahari Shipyard (BBS). Dari sana usahanya mulai tumbuh. 

Masih Bugar

Di usia 71 tahun, Hengky terlihat masih bugar. Ia mengaku tak lupa berolahraga. "Saya suka golf," katanya. 

Ingatannya tak menurun. Kuncinya menjaga silaturahmi dan terus beraktivitas. "Biar enggak pikun," katanya.

Saat ini Hengky sudah cukup terbantu, tiga anaknya ikut terjun dan dua diantaranya membantunya di usaha shipyard. 

"Anak saya ada tiga. Dua orang membantu saya di shipyard," ujar Hengky. 

 

Kunci Sukses

Hengky Suryawan selalu menekankan kepada menjaga kepercayaan dalam usaha apapun. Apalagi menjadi seorang pengusaha. 

"Bisa dipercaya orang lain, karyawan, relasi. Ini adalah sebuah tantangan. Termasuk juga bagaimana membangun relasi atau jaringan," ujar Hengky.

Bagi Hengky, seorang pebisnis perlu komitmen yang kuat. "Bisnis itu komitmen harus jelas. Hitam ya hitam, dan putih ya putih. Bukan abu-abu," katanya.

Tak heran Hengky pun sejak lama tak kesulitan mendapatkan pendanaan proyek-proyeknya dari bank. Seperti Bank Mandiri, Bank BNI 46, Bank BRI, hingga Bank BCA.

Lantas dari mana tantangan yang paling berat itu datang? "Dari diri sendiri." Begitu Hengky menegaskan.

Selain itu, kata Hengky, untuk menjadi orang sukses tidak mudah. Komitmen diri dan manajemen yang baik adalah salah satunya. 

"Dalam hidup itu harus punya manajemen yang baik. Manajemen mulai dari makan, di rumah, hingga ke perusahaan, harus ada. Salah satu cara untuk memulai bisnis harus ada itu," ujar dia. Tanpa manajemen yang bagus, perusahaan tak akan berkembang.

Motivasi

Hengky Suryawan mengaku inspirasinya datang dari dalam dirinya sendiri bukan dari orang lain. "Kita bahagia karena diri kita sendiri," kata Hengky.

Kemudian ia juga memiliki prinsip berteman dengan siapa saja. Mulai dari berpangkat tinggi hingga rendah. 

Saat ditemui Batamnews, Hengky memang terlihat ramah. Obrolan berlangsung hangat dan cair.

Hengky kini berkeinginan bagaimana memberikan motivasi kepada cucu-cucunya agar kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. 

"Caranya dengan memberi contoh langsung," katanya. Pada saat diwawancarai, Hengky ditemani seorang cucunya. 

Bisnis Perkapalan

Kami bertemu di kawasan galangan kapalnya di Batam. Terlihat jejeran kapal-kapal tongkang dan tug boat di sekiling perusahaan.

"Bisnis shipyard tahun ini sudah mulai tumbuh. Tahun 2016 hingga 2018 adalah masa suram. Kedepan akan lebih baik lagi," ujar Hengky. Penyebabnya resesi global dan tidak adanya permintaan dalam negeri.

Klien Hengky pada umumnya ada yang dari luar negeri dan dalam negeri. Kini Hengky tinggal menikmati hasil kerja keras, kejujuran dan relasi yang luas. 

Pesan ke Calon Pengusaha 

Bagi Hengky menapaki karir sebagai pengusaha harus lah punya cara. Ia pun sering mengisi acara di sejumlah kampus di Tanjungpinang. 

Menurutnya, di usia 20-30 tahun, setiap orang bisa mencoba-coba pekerjaan apapun, lalu menentukannya di usia 30 tahun hingga 40 tahun. 

"Jadi kalau mau coba-coba di usia muda, setelah itu mulai menetapkan pilihan di usia 30 tahun," ujar Hengky. 

Menurut Hengky, lepas usia 40 tahun, sudah harus menetapkan diri hendak fokus di bidang usaha apa.

"Usia 40 tahun bukan waktunya coba-coba lagi. Selain itu jangan tunggu usia 50 tahun, sudah susah sekali untuk berkembang," katanya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews