Dinsos Bintan Luncurkan Program BPNT, Ini Kelebihannya

Dinsos Bintan Luncurkan Program BPNT, Ini Kelebihannya

Sekda Bintan, Adi Prihantara memberikan secara simbolis bantuan BPNT. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Dinas Sosial (Dinsos) Bintan melaunching program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gedung Nasional (GN) Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara (Binut), Senin (18/11/2019).

BPNT ini merupakan transformasi bantuan sosial pangan beras sejahtera (rasta) yang awalnya diberikan secara langsung menjadi secara online.

Kepala Dinsos Bintan, Edi Yusri mengatakan kuota yang menjadi peserta dalam program BPNT adalah 4595 Keluarga. Mereka berasal dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Non PKH se-Kabupaten Bintan.

"Sejak akhir 2018 kita persiapkan ini semua. Dari sosialisasi, verifikasi dan validasi data KPM, penyiapan warung elektronik (E-Warong) sampai akhirnya di launching penggunaannya," ujar Edi.

Bagi yang masuk dalam daftar program BPNT ini akan menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Bentuknya seperti ATM namun kegunaannya hanya sebagai alat tukar kebutuhan pangan bukannya uang.

Namun dalam proses BPNT itu Dinsos bersama Bank BRI, TKSK, dan pihak desa atau kelurahan menemui beberapa permasalahan dengan pendataan. Yaitu tidak ditemukannya KPM di salah satu wilayah kemudian ada 96 keluarga yang belum dapatkan KKS sehingga tak menerima sembako.

"Jadi ada 96 keluarga yang tak dapat KKS otomatis tak bisa terima sembako. Penyebabnya gagal membuka rekening kolektif (gagal burekol)," katanya.

"Maka jumlah BPNT di tahun ini juga berkurang menjadi 4499 keluarga. Mereka berasal dari 3106 KPM dan PKH serta 1393 Non PKH," katanya lagi.

Untuk 96 keluarga yang tak terima sembako akibat gagal buka rekening kolektif kata Edi, tidak perlu khawatir karena akan dilakukan perbaikan data pada finalisasi data bantuan sosial pangan tahap selanjutnya.

"Bagi 4499 keluarga yang memegang KKS bisa membeli sembako di 33 E Warong se Bintan. Namun untuk saat ini yang sudah diisi saldo dalam KKS hanya dari kalangan KPM dulu sedangkan PKH dan Non PKH belum ditransfer," sebutnya.

Sementara itu, Sekda Bintan, Adi Prihantara mengatakan diberikannya KKS kepada peserta BPNT ini agar bantun tersebut tepat sasaran. Sebab bantuan ini tidak dapat dirubah maupun dialihkan. Kemudian juga sebagai edukasi kemajuan teknologi kepada masyarakat.

"Bagi yang mendapatkan KKS itu akan mendapatkan saldo Rp 110 ribu. Duit dalam kartu seperti ATM itu tak dapat dicairkan dalam bentuk uang tetapi khusus kebutuhan pangan saja," katanya.

Pihak perbankan dalam hal ini Bank BRI akan mengawasi secara ketat setiap transaksi yang dilakukan pemegang KKS. Bahkan dalam waktu tiga bulan berturut-turut tidak juga melakukan transaksi maka saldo yang ada dalam kartu tersebut hangus.

"Untuk tahap pertama, saldo dalam kartu itu hanya bisa membeli beras dan telur saja. Belinya di E Warong namun harganya pasti berbeda karena yang punya warung juga harus mendapatkan untung," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews