SLB Kartini Lepas 9 Siswa Bertanding di Papernas 2019

SLB Kartini Lepas 9 Siswa Bertanding di Papernas 2019

Foto: Dyah Asti/Batamnews

Batam - Sekolah Luar Biasa (SLB) Kartini, melepas 9 siswanya untuk bertanding pada Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2019 di Jakarta, Rabu (6/11/2019)

Kepala sekolah SLB Kartini Batam, Tuty Purwanti mengatakan, sebagai perwakilan Kepri, tahun ini SLB Kartini berkesempatan mengirim kontingen terbanyak dari 36 perwakilan di Kepri.

"Tahun ini kami melepas siswa kami menjadi kontingen Kepri untuk bertanding di 4 cabor. Boccia, Catur, Atletik, dan Renang," kata Tuty

Siswa SLB Kartini sebagai wakil dari Kepri, diantaranya Putu Khana Carolina mewakili Cabang Olahraga (Cabor) Boccia, Rafli mewakili cabor Catur, Muthia Sri Rejeki dan Muhammad Fauzan Mubbarak mewakili cabor renang.

Kemudian Satria Adi Kusuma, Davitra, Muhammad Rizky Kurnia, Siska Lawrensi Samosir, Muhammad Rizki Rebransia Pratama Surapati dan Maryatni mewakili cabor atletik.

Lanjut Tuty, persiapan menghadapi seleksi Peparnas tersebut sudah dilakukan sejak lama. Selesai Peparpenas di Solo pada 2017 lalu, kemudian pada Januari 2018 mereka (pihak sekolah) mengaku langsung mencari bibit.

"Kebetulan kamis dan selasa ada jadwal olahraga. Di situ olahraga sekalian mencari bibit," ucapnya.

Pelatihan pada masing masing cabor juga dilakukan setiap hari oleh masing-masing pelatih. Persiapan menjelang perlombaan diakui dilakukan secara mandiri oleh orang tua dan pihak sekolah.

Perlombaan paralimpik tingkat nasional ini, sudah mulai diikuti SLB Kartini sejak 2013. Dari perwakilan siswa SLB Kartini, bisa mempersembahkan medali perak untuk cabor atletik 2013. perunggu dari cabor tolak peluru pada Peparpenas 2017. Selain itu medali perak dari cabor renang di tahun yang sama untuk Kepri.

Dengan persiapan yang matang dan lebih lama kali ini, diharapkan hasil yang dibawa lebih memuaskan.  "Target kita renang paling enggak dapet perunggu, Atletiknya kemarin tolak peluru dapat perunggu, karena masuk 4 besar, gagal masuk final. Mudah-mudah tahun ini bisa masuk final. Satria juga tahun ini lebih semangat lagi berlatihnya," paparnya.

Dengan persiapa dan pelatihan dilakukan secara mandiri, Tuty bersyukur orang tua murid mau memberikan dukungan yang besar dari anaknya.

 

Kecewa dengan KONI

Dirinya menyayangkan kurangnya andil KONI dan dispora Kepri untuk meningkatkan kualitas atlet Kepri.

"Untuk KONI, setelah paralimpik ini, kami harapkan bisa memberikan bantuan untuk menghadirkan calon-calon atlet berikutnya. Setidaknya fasilitas untuk berlatih," ucapnya.

Supriadi, wali murid dari salah satu atlet atletik SLB Kartini Batam yakni Satria Adi Kusuma juga memiliki harapan yang sama. Ia mengaku hanya bisa mendoaakan para atlet yang akan bertanding karena jarak yang cukup jauh.

"Kami dari orang tua cuma bisa berterimakasih untuk mengikuti ajang Peparpenas di Jakarta. Ini berkat bapak pembina dan ibu pelatih. Kami dari orang tua cuma dapat berdoa dari rumah. Semoga kita semua diberi keselamatan, ketabahan dn kemenangan," ujar Supri.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews