5 Tahun Berlalu, Mutilasi Sadis Ambok Maik tak Kunjung Terungkap

5 Tahun Berlalu, Mutilasi Sadis Ambok Maik tak Kunjung Terungkap

Ayah dua anak, Ambok Maik menjadi korban mutilasi sadis. Kasusnya hingga kini tak kunjung terungkap. (Foto: net)

Batam - Pulau Pumpun, Galang, Kota Batam digegerkan dengan penemuan mayat pada Minggu (19/10/2014), lima tahun lalu. Jasad pria itu ditemukan tanpa kepala dengan terbungkus karung yang tersangkut di pohon bakau.

Identitas pria tanpa kepala dalam karung itu terkuak tiga hari kemudian. Dia adalah Ambok Maik warga Kaveling Nongsa RT 06/RW 03, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa.

Menurut dua dokter spesialis forensik, Evi Diana Fitri yang didatangkan dari Tanjungpinang, dengan dibantu oleh Iptu Galuh dari Polresta Barelang saat itu, Ambok Maik dipenggal lehernya menggunakan senjata tajam. Eksekutornya diduga lebih dari satu orang.

"Hasil autopsi, leher Ambok digorok menggunakan senjata tajam dengan keadaan masih bernyawa," ujar Evi saat itu.

Sebelum dipenggal, lanjut Evi, Ambok dibacok di bagian perut hingga mengakibatkan luka menganga sepanjang 18 centimeter. Ada juga dua luka tusukan di bagian punggung kanan, dan jari telunjuk sebelah kanan patah.

Meski mendapat tusukan tiga kali, organ bagian dalam pria dengan tinggi 160-165 cm itu tidak mengalami kerusakan. "Jantung, paru-paru, usus yang terburai hingga tulang juga tidak ada yang terkena benda tajam," jelasnya.

Jasad Ambok Maik yang tanpa kepala itu kemudian dimakamkan di TPU Sambau. Kepala pria itu hingga kini tak pernah ditemukan, seperti halnya penjagal Ambok Maik yang juga tak pernah terungkap.

Peristiwa nahas yang menimpa Ambok Maik masih terbayang jelas di benak Sartika (36), sang istri. Ibu dua anak itu mengaku masih sering 'didatangi' oleh mendiang suaminya, meski di dalam mimpi.

"Almarhum Ambok Maik datang dalam sebuah mimpi, namun tidak jelas apa yang disampaikan," terang Sartika saat dijumpai Batamnews di rumahnya, belum lama ini.

Sartika bercerita berbagai upaya telah dilakukan untuk mengungkap kematian suaminya. Mulai dari cara formal mendatangi penegak hukum hingga cara alternatif dengan bertanya kepada paranormal.

Namun, upaya itu belum membuahkan hasil. Seolah ada kabut tebal yang menutupi pandangan untuk menguak tabir peristiwa mutilasi nan sadis yang menimpa Ambok Maik.

"Semua masih gelap, tapi saya berharap misteri yang menyelimuti kasus pembunuhan Ambok Maik bisa terungkap," kata Sartika ditemani dua anaknya, Ikmal dan Armelita.

Sementara itu, Agus selaku Ketua RT 06 Kaveling Nongsa juga menyampaikan hal yang sama. Dia berharap kalangan penegak hukum bisa menangkap pelaku pembunuhan Ambok Maik sekaligus mengungkap latar belakang kasus mutilasi itu.

(jim)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews