Drama Kematian Bendahara PU Anambas, Dibunuh Istri Siri Seakan Gantung Diri

Drama Kematian Bendahara PU Anambas, Dibunuh Istri Siri Seakan Gantung Diri

ilustrasi.

Batam - Malang nasib Asmawi (35), sempat dikabarkan bunuh diri, ternyata pria yang keseharian bekerja sebagai Bendahara di Dinas PU Kabupaten Kepulauan Anambas itu dihabisi istri sirinya, Siti Hodijah (20).

Penyelidikan dilakukan polisi usai kematian Asmawi sebelumnya di rumah sewanya yang berada di Kampung Baru, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan. Ia saat itu ditemukan tewas tergantung, Jumat (20/9/2019) lalu.

Namun usai melakukan olah TKP di dua lokasi, polisi curiga kematian Asmawi. Di tubuhnya ditemukan bekas kekerasan.

Ternyata memang benar, pria itu meninggal bukan karena gantung diri, namun sempat terjadi percekcokan dengan Ijah.

Wanita yang bekerja sebagai pemandu karaoke di salah satu tempat hiburan di Anambas itu rupanya yang menghabisi suaminya itu. Keduanya diketahui menikah siri sejak 2015 dan dikaruniai seorang anak.

Kapolres Anambas AKBP Junoto menyebut, Ijah mengaku jika suaminya itu sempat ia pukul dan lemas. Setelah itu ia menggantungnya dengan tali ayunan. Membuat seakan-akan Asmawi meninggal gantung diri.
 
"Suaminya di kos-kosan nunggu istrinya pulang (dari lokasi karaoke). Kemudian ada cekcok perang mulut, ada penganiayaan oleh khadijah. Suaminya jatuh lemas (akibat dipukul), lalu dilaksanakan eksekusi. Diangkat, lalu digantung di tali ayunan anak," kata Junoto kepada wartawan, Jumat (25/10/2019).

Sementara itu, istri sah Asmawi, kesal dan meneriaki Ijah sebagai pembunuh saat rekonstruksi kejadian. "Dasar pembunuh," ujar wanita tersebut. Sakit hatinya tak terhingga, suaminya dihabisi Ijah yang menjadi seorang 'pelakor' baginya.

Ijah pun terancam jeratan hukuman Pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews