Kosmetik Ilegal Asal China Diperjualbelikan Secara Online dari Batam

Kosmetik Ilegal Asal China Diperjualbelikan Secara Online dari Batam

Tumpukan kosmetik ilegal asal China yang diamankan BPOM Kepri dari sebuah ruko di Tiban, Batam. (Foto: Yude/batamnews)

Batam - Peredaran kosmetik ilegal masih marak di Kota Batam. Produk yang dapat membahayakan kesehatan pemakainya ini, juga diperjualbelikan secara online hingga ke luar Batam.

Hal ini dibuktikan dari diamankannya ratusan item kosmetik ilegal oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kepri di salah satu ruko di Tiban, Batam.

Barang-barang ilegal itu berhasil diamankan berkat koordinasi BPOM Kepri dengan Komisi I DPRD Kota Batam, pada Rabu (30/10/2019) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Dari hasil penindakan itu, BPOM Batam bersama dengan Komisi I DPRD Kota Batam, berhasil mengamankan 112 item kosmetik ilegal dengan yang jumlahnya sebanyak 238.280 pcs.

“Untuk nilanya berkisar Rp 2 miliar lebih, ini masih kami kalkulasikan. Yang jelas ini beredarnya secara online,” ujar Kepala BPOM Batam, Yosef Dwi Irwan saat menggelar ekspos hasil tangkapan di kantor BPOM Batam, Jumat (1/11/2019).

Yosef menjelaskan pada saat penindakan, di dalam ruko tersebut hanya ada pekerja saja sehingga tidak dilakukan penahanan. Untuk pemiliknya saat ini masih dalam penyelidikan.

“Ada 9 orang pekerja, mereka tidak tau siapa pemiliknya, mereka juga baru bekerja sekitar 1 hingga dua bulan dan taunya hanya packing saja,” kata Yosef.

Namun Yosef menyebutkan, dari 9 orang pekerja tersebut ada yang disuruh wajib lapor.

Dari ratusan item kosmetik ilegal tersebut, Yosef mengatakan barang tersebut sebagian berasal dari China. Barang ilegal tersebut juga disebar ke seluruh daerah di Indonesia.

“Peredarannya ke seluruh Indonesia, sehari mereka bisa mengirim 300 hingga 500 pengiriman,” ucapnya.

Terkait pengamanan itu, Yosef juga mengatakan akan berkoordinasi dengan Bea Cukai terkait bisa masuknya barang ilegal tersebut.

“Tapi kami yakin teman-teman Bea Cukai sudah melakukan tugas sesuai prosedur, karena bisa jadi barang ini masuk melalui jalur tikus dan keterbatasan pemeriksaan,” katanya.

(ude)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews