BPOM Bentuk Unit Khusus Awasi Peredaran Kosmetik Ilegal Berbahaya Secara Online

BPOM Bentuk Unit Khusus Awasi Peredaran Kosmetik Ilegal Berbahaya Secara Online

Kepala BPOM Republik Indonesia, Penny K. Lukito berkunjung ke konter BPOM di Mal Pelayanan Publik Batam. (Foto: Margaretha Nainggolan/batamnews)

Batam - Kepala BPOM Republik Indonesia, Penny K. Lukito mengatakan distribusi komestik, obat dan makanan melalui online saat ini semakin intensif seiring dengan berkembangnya revolusi industri 4.0 saat ini. 

"Masih banyak dari produk-produk tersebut ilegal (yang beredar secara online), artinya belum dapat izin edar dari BPOM," ujar Penny usai mengunjungi konter BPOM Kepri di Mal Pelayanan Publik (MPP) Batam, Jumat (26/4/209). 

Dia menyebut yang paling banyak beredar merupakan kosmetik. Hal ini akan menimbulkan potensi bahaya karena belum dapat dipastikan kandungan dalam kosmetik tersebut aman atau tidak. 

"Misalnya, bahan tertentu seharusnya tidak ada di kosmetik, tapi ternyata ada di kosmetik," kata dia. 

Untuk obat juga demikian. Hal yang paling dikhawatirkan jika obat yang tersebar luas di online merupakan jenis obat keras yang perlu anjuran apoteker dan tidak boleh dijual secara online. 

Baca: Kosmetik dan Pangan Ilegal Rawan Beredar di Kepri

Maka dari itu pihaknya melakukan kerjasama dengan para pelaku e-commerce. Salah satunya yaitu berinteraksi dengan Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI) sebagai penyedia market place. 

"Kami juga sudah MoU dengan Kementerian Kominfo dalam prosesnya, ada unit khusus yang selalu mengawasi produk online, bersama juga dengan kepolisian dengan unitnya cyber crime," kata dia. 

Jika nantinya produk kosmetik ataupun makanan yang tidak memiliki izin edar, maka akan diturunkan dari website. 

Pihaknya juga berencana akan melakukan screening awal pada setiap produk sebelum masuk ke market place. Oleh karena itu akan dibuat kesepakatan kepada setiap market place supaya melakukan screening terlebih dahulu. 

"Kedepan kami akan mengkomunikasikan lebih intensif dalam kerjasama yang telah kami buat," katanya. 

(ret)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews