Politisi PSI Rian Ernest Nyatakan Maju Pilkada Batam 2020

Politisi PSI Rian Ernest Nyatakan Maju Pilkada Batam 2020

Rian Ernest Tanudjaja. (Foto: Batamnews)

Batam - Kabar mengejutkan datang dari Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta,  Rian Ernest Tanudjaja. Pria 32 tahun tersebut menyatakan niatnya maju dalam persaingan Pilkada Kota Batam 2020 lewat jalur independent.

Ernest selama ini dikenal sebagai mantan staf ahli hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ia juga sempat maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) untuk DPR RI yang diusung oleh PSI dari dapil DKI Jakarta I, pada Pemilu 2019 ini.

Sebagai pendatang baru, Ernest punya keyakinan bisa bersaing dengan bekal pengalaman yang ia miliki.

Dalam bincang singkat di Kantor Batamnews, Kamis (31/10/2019), Ernest mengaku baru mempelajari tentang Batam dalam hitungan bulan. “Pasca pilpres kemarin mulai melirik Batam. Kami menyadari hal ini sangat terlambat. Namun saya berkaca dari pengalaman saya yang lalu saat Pileg. Saya mendapat hasil cukup optimal untuk orang baru," katanya.

"Sekarang kalau bicara Batam lebih ruwet dari Jakarta, setidaknya jumlah penduduk Batam hanya setengah dari daerah kami kemarin (Jakarta). Ini menjadi tantangan buat saya,” katanya.

Keyakinan Ernest semakin kuat karena masih memiliki ikatan kekerabatan dengan Kepri. Keluarga dari Ibunda Ernest lahir di Tarempa, Anambas, Kepri.  

Hal itu lah yang membuat Ernest yakin di usianya yang masih menginjak 32 tahun. Walaupun memiliki jabatan krusial di partai politik, Ernest memutuskan untuk bertanding di Batam melalui jalur mandiri.

Keputusannya yang terkesan spontan, juga sempat membuat Ernest diragukan oleh rekan politisnya.  “Saya pernah dianggap coba-coba, tapi saya total untuk terjun di Batam. Ini bukan jalan mudah, pengumpulan tinggal 4 bulan lagi dan saya memutuskan 90% jalur independent,” tutupnya.

Nama Ernest belakangan ini sering terdengar setelah kritikan pedasnya terhadap kepemimpinan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.

Rian menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, tepatnya di bidang Hukum Bisnis. Setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai staf ahli hukum bagi Basuki Tjahaja Purnama, ia meneruskan pendidikan di Master Public Administration di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura, atas beasiswa penuh.

Ia juga pernah ikut serta dalam tim transisi Presiden-Wakil Presiden Terpilih 2014, dalam menyeleksi berbagai masukan dan rekomendasi orang-orang terpilih untuk menjadi pendamping Presiden Jokowi dalam menjalankan tugas, serta mensinkronkan kebijakan dalam bidang pendidikan agar sesuai dengan janji kampanye.

 

 

Cari tandem milenial untuk Pilkada Batam

Hingga saat ini Ernest mengaku masih mencari pasangan untuk maju sebagai Calon Wakil Wali Kota Batam. Mantan juru bicara tim kampanye Jokowi – Ma’ruf tersebut, mengungkapkan jika ingin mencari wakil dari kalangan muda.

Saat ini dalam kandidat Calon Wali Kota Batam, Ernest merupakan kandidat termuda. Dengan semangat itu dia mengaku ingin memiliki pasangan yang satu frekuensi.

“Saya ingin bergandengan dengan unsur muda yang baru, namun dengan akar yang kuat. Saya yakin perlu ada tandem untuk saling ngisi,” katanya.

Keputusannya untuk mencari wakil dari kalangan muda, karena baginya wakil bukan hanya sekedar untuk mengisi kelengkapan administrasi, tapi partner yang akan saling mengisi dan mendukung. Begitu juga dalam menjalankan menjalankan visi dan program selama 5 tahun.

“Berpolitik engga bisa sendiri tidak ada ceritanya hebat sendiri, harus bersama-sama. Dan wakil bukan hanya sekedar pelengkap tapi partner bekerja bersama,” ujarnya.

 

Batam punya potensi

Tujuan Ernest untuk maju di Pilkada Batam, disebutnya ingin membawa perubahan di Batam. Terlebih dengan kondisi Batam saat ini dinilainya menjadi menarik bagi banyak kepetingan. Mulai dari kepentingan investasi, aspirasi, politik, hingga kepemudaan.

Berbagai kepentingan ini menurut Ernest tidak bisa diabaikan salah satu, harus dikelola dengan baik. “Saya yakin membangun perubahan itu dari daerah. Dengan kondisi saat ini, Batam harusnya bisa jauh lebih maksimal, harus ada program yang cocok dan konsekuen. Saya disini memastikan Batam menjadi tempat menarik buat semua orang,” tuturnya.

Salah satu perubahan yang ingin ditunjukkan diawal, dengan mengubah budaya money politik saat pemilu. Oleh karena itu Ernest membutuhkan pasangan yang satu semangat, satu kalangan, dan satu frekuensi.

“Saya selalu sadar sistem wani piro itu kanker politik. Kalau saya lakukan wani piro, saya bagian dari masalah, bukan solusi. Tapi saya punya optimis masyarakat saat ini lebih kritis. Makin ke sini warga juga melihat jangka menengah dan panjang,” tutupnya.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews