Ismeth Abdullah Nilai Pembangunan Dompak Mengecewakan

Ismeth Abdullah Nilai Pembangunan Dompak Mengecewakan

Ismeth Abdullah, mantan Gubernur Kepri. (Foto: Sutana/batamnews)

Tanjungpinang - Mantan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah melontarkan kritik terhadap pola pembangunan yang dilakukan di Kepulauan Riau, khususnya mengenai pembangunan pusat pemerintahan di Dompak, Tanjungpinang.

Mantan Gubernur Kepri ini menilai pembangunan di Pulau Dompak, Tanjungpinang, belum sesuai dengan grand desain awal. 

Bahkan, kata dia, hingga Provinsi Kepri sudah menginjak usai ke-17 tahun, sejak berpisah dari provinsi induknya, Riau belum banyak yang dibangun.

"Saya nilai pembangunan pusat pemerintahan Kepri di Dompak hingga saat ini masih jauh dari grand desain awal, sebagaimana cita-cita para pejuang pembentukan Provinsi Kepri," kata Ismeth di Sekretariat Partai Golkar di Tamjungpinang, Jumat (25/10/2019) kemarin.

Ia menegaskan pemerintahan setelah dirinya tidak lagi menjabat sebagai gubernur, berjalan tidak sebagaimana mestinya dengan tidak melanjutkan pembangunan di pusat pemerintahan dengan baik. 

Pembangunan pusat pemerintahan Kepri hingga saat ini belum menunjukan perubahan yang signifikan dan cenderung monoton, hanya itu-itu saja. 

Menurutnya banyak pembangunan yang sudah direncanakan seperti pembangunan sport hall olahraga yang baik dan juga stadion sepak bola yang mumpuni belum terbangun. 

"Kita semua bercita-cita, selain membangun pusat pemerintahan yang moderen, juga menginginkan adanya sarana olahraga yang mumpuni. Bahkan saat ini Kepri kalah jauh dengan Palembang di bidang infrastruktur olahraga. Padahal kita yang lebih dulu merencanakan memiliki sport hall yang bertaraf nasional dan internasional itu," tegasnya. 

Bila dikatakan anggrannya terbatas, ia menampik hal itu. Saat awal berdirinya Provinsi Kepri, pembangunan pusat pemerintahan Kepri itu dibiayai dengan anggaran yang sangat terbatas dan pas-pasan. 

Namun pembangunan pusat pemerintahan bisa dibangun dengan baik saat itu. Mulai pembangunan kantor, gedung DPRD Kepri, Masjid Raya dan juga sarana jalan dan jembatan bisa terbangun. 

"Bila dibandingkan, anggarannya jauh lebih besar dari APBD Kepri saat ini yang sudah mencapai Rp 3,8 triliun. Intinya ada komitmen tidak untuk membangun pusat pemerintahan Kepri ini," bebernya. 

"Saya akui ada perubahan yang dilakukan pemerintahan sejak dirinya tidak menjabat itu. Tetapi perubahannya masih sangat mimim dan masih jauh dari harapan," imbuh dia.

Ismeth juga belum menyoroti terkait pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh daerah di 7 kabupaten/kota di Kepri ini.

"Banyak masyarakat di daerah yang mengeluh kepada saya. Bahwa pembangunan infrastruktur yang dibangun Pemprov Kepri belum merata. Termasuk di bidang pemerataan ekonomi, kesehatan, kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan masih belum baik," pungkasnya. 

(sut)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews