PHRI Batam Sebut Okupansi Hotel Sedang Tidak Sehat

PHRI Batam Sebut Okupansi Hotel Sedang Tidak Sehat

Ilustrasi.

Batam - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam merespons tingkat okupansi perhotelan di Batam yang disinyalir tidak sehat beberapa waktu terakhir ini.
 
Ketua PHRI Kota Batam, Muhammad Mansyur mengatakan, angka tidak sehat dilihat dari harga tarif hotel bintang empat di Batam yang rusak. Dalam situs online booking hotel, harga hotel bintang empat dijual hanya Rp 400 ribu per malam bahkan sampai Rp 300 ribu.

"Kalau tarif hotel bintang empat aja segitu, berapa lagi hotel bintang tiga harus mematok harganya, dari situ bisa kita lihat bisnis perhotelan di Batam sedang tidak sehat," kata Mansyur kepada Batamnews, Senin (14/10/2019).

Ia melanjutkan, memang secara umum hotel di Batam penuh ketika weekend tetapi pada hari weekday sepi, makanya ketika hari biasa Senin sampai Jumat harga tarif hotel turun.

"Kalau harga tarif hotel bintang 4 sudah dibawah rata-rata itu sudah bisa menjadi patokan kita akupansi sedang tidak sehat," katanya.

Kondisi ini menurut Mansyur, pemerintah daerah harus mempunyai strategi, di samping inovasi yang biasa dilakukan manajemen hotel.

"Pemerintah harus berpikir bagaimana weekday hotel-hotel juga penuh, bisnis hotel saat ini hanya cukup bayar operasional saja, makanya harga tarif hotel rusak," kata dia.
 
Tidak hanya itu persaingan hotel di Batam semakin ketat. Beberapa kawasan semakin banyak didirikan hotel baru.

 "Sampai saat ini 200 hotel sudah ada di Batam, yang baru-baru banyak, tetapi tamu tidak ada penambahan," ucap Mansyur.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews