Pilkada Kepri: Menebak Akhir Persaingan Soerya Respationo-Isdianto

Pilkada Kepri: Menebak Akhir Persaingan Soerya Respationo-Isdianto

Soerya Respationo dan Isdianto. (Foto: Batamnews)

Tanjungpinang - Eskalasi politik jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kepulauan Riau meningkat. Partai sebagai kendaraan politik, mulai mengelus jagonya masing-masing.

Dimungkinkan tak ada partai yang bisa mengusung calonnya sendiri alias harus berkoalisi dengan partai lain. Namun demikian, parta-partai besar sudah memunculkan sosok-sosok yang akan diusung dalam pilkada tahun depan.

PDI Perjuangan adalah salah satunya. Partai berlogo banteng moncong putih sangat berhasrat mendudukkan kadernya di Kepri 1.

Belakangan muncul dua nama yakni Soerya Respationo dan Isdianto. Soerya merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri, sementara Isdianto adalah petahana yang juga kader partai itu.

Kedua sosok ini sudah mendaftarkan diri melalui PDI Perjuangan dan sama-sama berhasrat ingin jadi gubernur. Persaingan antarkader pun muncul. Demikian diungkapkan pengamat politik Kepri, Zamzami A Karim.

"Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri Soerya Respationo secara terang-terangan mengatakan hanya akan mencalonkan diri sebagai calon gubernur, tidak untuk calon wakil gubernur. Artinya Soerya siap bersaing dengan Isdianto," katanya di Tanjungpinang, pekan ini.

Bahkan yang lebih tercengang lagi terang Zamzami, dimana Soerya justru membuka peluang untuk kemungkinan berpasangan dengan calon dari partai politik lain di luar kader PDI Perjuangan sendiri.

Menurutnya dengan sikap yang dipilih Soerya seperti itu, maka itu merupakan ada mengisyaratkan kemungkinan akan adanya kompetisi antara kedua figur di dalam tubuh PDI Perjuangan sendiri. 

"Jelas di sini akan ada kompetisi diantara keduanya, termasuk tentunya dalam mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan," ujarnya.

Namun ditegaskan Zamzami ada kemungkinan yang terbaik bagi keduannya, apabila Soerya berpasangan dengan Isdianto. 

Bila keduanya menerima, maka hal itu tidak akan timbul atau terjadinya kompetisi diantara sesama kader PDI Perjuangan untuk menuju Kepri 1 ini. 

"Tapi semua sudah terjadi, dimana Isdianto mendaftar sebagai cagub, walau dia mendaftar cawagub juga. Sementara Soerya mantap maju sebagi calon gubernur," ujarnya 

Menurut Zamzami, bisa saja PDI Perjuangan ini nantinya hanya akan mengusung salah satu di antara keduanya, khususnya untuk Kepri 1 atau calon gubernur Kepri. Tentunya DPP PDI Perjuangan akan meminta semua kadernya untuk mendukungnya.

"Jadi kemungkinan, satu diantara mereka ini terpaksa tidak diusung oleh PDI Perjuangan, dan itu konsekuensi bila satu partai," tuturnya. 

Zamzami juga melihat langkah yang diambil Isdianto dalam pencalonan gubernur dan wakil gubernur Kepri ini sangat terbatas ruang geraknya.

"Dia (Isdianto) akhirnya menyerahkan sepenuhnya ke DPP PDI Perjuangan. Karena tidak mungkin Isdianto akan bersaing dengan Soerya," ujarnya lagi. 

Zamzami juga tidak yakin bila Isdianto akan memilih tetap maju sebagai cagub dari partai lain apabila tidak dipilih atau direkomendasi oleh DPP PDI Perjuangan. 

"Memang bisa saja dia (Isdianto) mendaftar dari partai lain. Tetapi tidak pindah partai politik, namun itu tidak mungkin dan sangat rumit," pungkasnya.

(sut)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews