Kabut Asap Capai Level Tak Sehat di Singapura

Kabut Asap Capai Level Tak Sehat di Singapura

Kabut asap di Singapura. (Foto: AP)

Batam - Kualitas udara di Singapura terus memburuk, Rabu (18/9/2019) pagi karena kabut asap. Pada pukul 09,00 waktu Singapura, Indeks Standar Pencemar (PSI) 24 jam mencapai angka di atas 100. Bahkan di bagian selatan Singapura indeks PSI mencapai 120 menurut Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA).

Seperti diketahui, indeks PSI 50 ke bawah menunjukkan kualitas udara baik,  kualitas sedang untuk 51-100. Sementara tidak sehat dalam indeks 101-200.

Pada pukul 2 siang waktu setempat, NEA memantau ukuran partikel kecil (kabut) berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer di udara.

"Kondisi kabut asap dalam pukul tersebut dalam kisaran tinggi. Partikel kabut dapat memengaruhi jantung dan paru-paru, terutama pada orang yang memiliki kondisi jantung atau paru kronis" tulis Channel News Asia.

Pada Selasa sore, badan lingkungan mencatat indeks kesehatan udara di pusat Singapura mencapai kisaran tidak sehat jika kabut tebal dari Sumatra terbawa angin.

"Mengingat perkiraan kualitas udara untuk 24 jam ke depan, orang sehat harus mengurangi aktivitas fisik luar yang berkepanjangan atau berat," kata NEA.

"Para lansia, wanita hamil, dan anak-anak harus meminimalkan aktivitas fisik luar yang berkepanjangan atau berat, sementara mereka yang menderita penyakit paru-paru atau jantung kronis harus menghindari aktivitas fisik luar," tulis mereka

Sebanyak 109 titik api terdeteksi di Sumatera pada hari Selasa, turun dari 233 pada hari Senin. Masih ada kabut asap sedang hingga padat di Provinsi Riau tengah, selatan, dan Sumatra Selatan dan Lampung di Indonesia, kata NEA.

Pemerintah Singapura mengatakan telah menempatkan "rencana aksi yang kuat" untuk meminimalkan dampak kabut asap pada publik. Mereka juga memastikan bahwa ada cukup masker N95. Rumah sakit pun siaga menangani kemungkinan akibat dampak kabut terhadap warganya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews