Ladang Arab Saudi Diserang, Harga Minyak Melonjak 10 Persen

Ladang Arab Saudi Diserang, Harga Minyak Melonjak 10 Persen

Ladang minyak Arab Saudi diserang (Foto:ist/cnbcindonesia)

Jakarta - Harga minyak melonjak 10 persen hari ini. Pasokan minyak mentah dikhawatirkan mengalami gangguan setelah serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.

Harga minyak sendiri telah sedikit mereda dari puncaknya setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyetujui pelepasan minyak dari Cadangan Minyak Strategis AS (SPR).

Mengutip Reuters, Senin (16/9 2019), harga minyak mentah Brent naik US$ 7,06 per barel atau 11,7 persen dari penutupan New York pada Jumat waktu setempat menjadi US$ 67,28 per barel, setelah sebelumnya melonjak lebih dari 19 persen ke sesi tertinggi US$ 71,95 per barel pada pembukaan.

Sedangkan untuk West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$ 5,76 per barel atau 10,5 persen menjadi US$ 60,60 per barel, setelah melonjak lebih dari 15 persen ke sesi tertinggi US$ 63,34 per barel.

Kenaikan harga minyak ini dipengaruhi setelah ladang minyak milik Saudi Aramco di Arab Saudi mendapat serangan dari pesawat tanpa awak pada Sabtu (14/9/2019). Pemberontak Houthi Yaman mengaku jadi dalang di balik serangan yang melibatkan 10 unit pesawat tanpa awak atau drone tersebut.

Raksasa minyak negara Saudi Aramco mengatakan serangan itu memangkas produksi sebesar 5,7 juta barel per hari atau mencapai 50 persen dari total produksi harian. Serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi tersebut memotong lebih dari 5 persen dari pasokan minyak global.

Saudi Aramco sendiri tidak dapat memberikan kepastian batas waktu untuk pembukaan kembali pasokan minyak. Sebuah sumber mengatakan bahwa kembali ke kapasitas minyak penuh bisa memakan waktu mingguan.

Ekspor minyak Arab Saudi akan berlanjut seperti biasa minggu ini ketika kerajaan Arab memanfaatkan stok dari fasilitas penyimpanannya yang besar.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews