Plt Gubernur Kepri: Sektor Migas Kini Tak Bisa Diandalkan

Plt Gubernur Kepri: Sektor Migas Kini Tak Bisa Diandalkan

Plt Gubernur Provinsi Kepri Isdianto.

Tanjungpinang - Plt Gubernur Provinsi Kepri Isdianto menyebutkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor migas tidak bisa terus menerus diandalkan. Sebab sumber daya alam tersebut akan ada batasnya dan bila terus dieksplorasi akan habis. 

Menurut dia, Provinsi Kepri jangan hanya mengharapkan PAD yang bersumber dari satu sektor semata, tapi harus bisa menggali potensi dari sektor lainnya yang ada di Kepri.

"Selama ini Provinsi Kepri sangat ketergantungan dari sektor migas untuk mengisi pundi-pundi PAD-nya," kata Isdianto di Tanjungpinang, Senin (9/9/2019) kemarin.

Menurutnya potensi PAD di sektor lainnya masih banyak dan melimpah di Kepri ini, namun belum tergali dan digarap secara maksimal. 

Apabila Kepri masih terus berharap PAD dari sektor migas, sementara potensi pendapatan lainnya tak bisa digali, maka Kepri dipastikan akan terpuruk dan tidak bisa berkembang.

"Potensi pendapatan lain belum tergali secara maksimal. Contohnya objek wisata, dimana setiap daerah memiliki pantai, laut, budaya bahkan kuliner sebenarnya bisa digarap dengan baik," ujarnya. 

Bila sektor pariwisata digarap dengan baik, maka wisatawan mancanegara dan turis lainnya akan berbondong-bondong datang ke Kepri dan ini peluang untuk memeroleh pemasukan PAD dan akan berimbas kepada masyarakat juga. 

"Kita bisa seperti daerah lain seperti Bali, Lombok, Ambon dan Raja Ampat. Dimana jumlah wisman dan wistaawan lokal datang ramai dan mengabiskan uang untuk wisata. Ini yang kita harapkan kedepan tidak hanya mengharapkan dari migas saja," katanya lagi. 

Selain itu tegasnya, Provinsi Kepri juga bukan merupakan daerah yang cocok untuk pertambangan, sebab luas wilayah Kepri 94 persen merupakan lautan.

Bila daratan yang kecil ini dibarengi dengan pengembangan disektor pertambangan, maka lambat laun daratan Kepri akan terkikis.

"Kita memiliki lautan yang sangat luas, dan potensinya sangat luar biasa. Kita bisa memanfaatkan ruang laut dan yang ada didalam laut. Ini yang harusnya sejak dulu kita garap untuk mengisi PAD dan untuk menyejahterakan masyarakat," ujarnya.

(sut)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews