Astaka MTQ Nasional di Engku Putri Direvitalisasi untuk Museum Kota Batam

Astaka MTQ Nasional di Engku Putri Direvitalisasi untuk Museum Kota Batam

Eks Astaka MTQ Nasional 2014 di Dataran Engku Putri, Batam Center. (Foto: ist)

Batam - Eks bangunan astaka MTQ Nasional 2014 di Batam Center segera segera direvitalisasi menjadi museum kota. Hal ini sudah lama direncanakan oleh Dinas Pariwisata Kota Batam.

Terakhir, keberadaan gedung yang berada di Dataran Engku Putri ini sudah didaftarkan ke Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) pun telah menetapkan kelayakan pengajuan museum kota untuk lokasi tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Batam, Ardiwinata menyebutkan pihaknya sudah mendapat surat balasan terkait pengajuan itu.

"Ya, alhamdulillah sudah terdaftar jadi kita akan segera berbenah. Yang sedikit berat itu adalah penyusunan kajian akademisnya," kata Ardi, Kamis (5/9/2019)

Museum Kota Batam telah terdaftar di basis data Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Juga resmi terdaftar di basis data museum se-Indonesia dengan nomor 21.71.U.05.200.

Ardi mengungkapkan pihaknya saat ini tengah mengusahakan jika revitalisasi tersebut akan dilakukan tahun ini.

Koleksi yang akan dipajang di museum ini nantinya adalah sejarah perjalanan Batam. Mulai dari zaman Nong Isa, di Kesultanan Riau Lingga, masa masuknya Otorita Batam, dibentuknya pemerintahan administratif hingga Batam berkembang seperti sekarang.

Selain itu, akan dipamerkan produk kebudayaan melayu. Bahkan, ada koleksi ratusan keping keramik hasil temuan di laut Sembulang, Galang. Koleksi ini kita dapat dari Kejaksaan dan TNI AL.

"Beberapa waktu lalu juga sudah dikurasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Nasional (berbasis di Bukittinggi) berupa keramik, dan diperkirakan keramik ini dari zaman Dinasti Ming. Ini menarik," ungkapnya.

Revitalisasi museum ini diharapkan menjadi pilihan destinasi wisata bagi wisman di Batam, selain wisata belanja dan wisata kuliner. Proses perbaikan ini rencananya juga akan menggunakan anggaran dari daerah maupun pusat.

"Kalau tak daerah ya pusat. Karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki posting anggaran untuk revitalisasi museum," kata Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

Sementara untuk memilih nama museum ini, Rudi menyerahkan ke Kadispar Batam, dan meminta masukan dari berbagai pihak.

“Nanti kita cari, siapa yang berjasa untuk Batam, kita bikin namanya untuk museum. Makanya kita minta masukan dari provinsi, tokoh masyarakat, LAM dan lainnya," tutup Rudi.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews