Kris Wiluan Bangga Produk CTE Dipakai Eksplorasi Blok Natuna

Kris Wiluan Bangga Produk CTE Dipakai Eksplorasi Blok Natuna

Presiden Direktur PT CTE Kris Taenar Wiluan saat seremoni Sail Away Ceremony Big Project Phase 2 Campaign. (Foto: Yude/batamnews)

Batam - Pengerjaan fabrikasi peralatan pengeboran minyak dan gas (migas) hasil anak negeri, untuk ladang migas Blok A di laut Natuna, Kepulauan Riau berhasil dituntaskan PT Citra Tubindo Engineering (CTE).

Proyek yang dinamai Big Project Phase#2 oleh PT CTE ini telah menyelesaikan tiga Subsea Manifolds yang dinamai project Bison Manifolds, Iguana Manifold dan Gajah Puteri Manifold.

Big Project Phase 2 ini sendiri adalah proyek perusahaan Premier Oil yang menjadi operator untuk Blok A. PT Timas Suplindo sebagai EPC Kontraktor Premier Oil, kemudian memberikan pekerjaan tersebut kepada PT CTE untuk memfabrikasi ketiga subsea manifolds dengan berat masing-masing 95 ton.

Presiden Direktur PT CTE Kris Taenar Wiluan, menjelaskan proses fabrikasi pipa di subsea structure ini memakai super duplex spooling yang membutuhkan manajemen proyek berpengalaman. 

PT CTE yang mendapat tanggung jawab tersebut, diakui Kris menandakan bahwa kualitas perusahaan dan tenaga terampil dari dalam negeri mampu berbuat untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

"Project ini telah membuktikan kemampuan tenaga kerja Indonesia mampu mengerjakan project peralatan migas dengan berkualitas internasional. Kami sangat banga  bahwa tidak ada masalah LTI HSE dan Quality," ujar Kris Wiluan dalam acara Sail Away Ceremony Big Project Phase 2 Campaign di Workshop 6 PT CTE, Senin (2/9/2019).
 
Kris menyebutkan, pada tahun 2013 PT CTE juga telah lebih dulu menyelesaikan Big Project Phase 1. Saat itu PT. CTE mengerjakan Modules dan Pipe Spooling untuk kedua Hydraulic Control Skids yang telah dipasang untuk mengontrol subsea manifolds Bison, Iguana, dan Gajah Puteri yang akan segera di-load out.

Di tempat yang sama, Tenaga Ahli Lingkungan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sulistya Hastuti Wahyu, menyambut baik capaian PT CTE yang menurutnya sudah sangat maksimal. 

"Yang pertama fabrikasi Indonesia yang dipakai Exxon Mobil dan mendapat apresiasi dari Chevron. Lihat saja sendiri, ini luar biasa rapi, fabrikasi di luar tidak serapi ini," ungkap Sulistya.

Begitu juga yang disampaikan Vice President Operation & Development Premiere Oil Kun Haryanto. Dia menyampaikan bahwa Big Project Phase 2 ini senilai US$ 325 juta dan rencananya akan langsung dikirim ke Blok A. 

Sementara untuk proses pemasangannya sendiri masuk dalam Big Project Phase 3 yang dalam waktu dekat akan dilakukan.

"Harapan kami bisa langsung menghasilkan gas. Kalau on schedule Insya Allah gas tahun ini sudah mengalir," ucapnya.

(ude)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews