Eksplorasi 150 Juta Kaki Kubik Gas Blok Tuna Dimulai Tahun 2020

Eksplorasi 150 Juta Kaki Kubik Gas Blok Tuna Dimulai Tahun 2020

Tenaga Ahli Lingkungan SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu. (Foto: Yude/batamnews)

Batam - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), berencana membuka lapangan minyak dan gas di daerah perbatasan Laut Natuna Utara.

Hal itu diungkapkan oleh Tenaga Ahli Lingkungan SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu usai menghadiri acara Sail Away Ceremony BIGP Project Phase#2 Campaign di Citra Tubindo, Kabil, Batam, Senin (02/8/2019).

Dia mengatakan, nantinya Indonesia akan mempunyai lapangan migas di daerah perbatasan yang akan dikerjakan oleh Premier Oil, tepatnya di Blok Tuna yang ada di Laut Natuna Utara.

"(Blok) Tuna itu perbatasan Vietnam, bukan dengan Malaysia, dia menjorok lagi ke atas. Itu secara geopolitik harus segera dikerjakan, karena kita tahu sendiri bahwa Laut China Selatan sebelum diganti nama dengan Laut Natuna Utara banyak konflik dengan China," ujarnya.

Sulistya mengatakan, SKK Migas sendiri sudah mempunyai Wilayah Kerja Perminyakan (WKP) untuk pengerjaan proyek yang kebetulan operatornya adalah Premier Oil. 

Dia melanjutkan, menurutnya pengerjaan di sana harus segera teralisasi mengingat tempatnya yang krusial.

"Kalau tidak segera dikerjakan, itu kan bisa dicaplok nanti. Apalagi kita tidak menamakan itu Laut China Selatan, tapi Laut Natuna Utara. Itu jadi konflik waktu itu," ucapnya.

Di tempat yang sama VP Operation & Development Premier Oil Kun Haryanto mengatakan, ada sekitar 100 sampai 150 juta kaki kubik persediaan gas tiap harinya di sana, sedangkan minyaknya sekitar 2.000 kaki kubik saja.

"Rencananya kami usahakan bisa mengebor tahun depan," kata Kun.

(ude)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews