Ada Pabrik Hengkang dan PHK di Batam, Ini Respons Darmin

Ada Pabrik Hengkang dan PHK di Batam, Ini Respons Darmin

Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Jakarta - Para pekerja di Batam, Kepulauan Riau, terkena PHK akibat penutupan pabrik PT Foster Electronic Indonesia yang merelokasi perusahaan ke Myanmar.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan yang relokasi ke Myanmar adalah PT Foster Electronic Indonesia berjumlah sekitar 1.000 orang, mereka didominasi oleh karyawan kontrak. Sedangkan PT Unisem akan mengurangi 700 karyawan mereka dari total 1505 orang sebelum menutup pabrik di 2019 ini.

Menanggapi masalah ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution justru menegaskan bahwa yang terjadi saat ini banyak investasi masuk ke wilayah Batam, Kepulauan Riau.

"Investasi lagi besar ke Batam banyak masuk. Itu ada yang Taiwan, China, macam-macam," kata Darmin di Jakarta, Kamis (29/8/2019)

Darmin menegaskan saat ini investasi yang masuk ke Batam besar sekali dan levelnya pemain kelas global. Saat ini memang Perusahaan besar seperti Pegatron Technology dan Simatelex Factory masuk ke Batam.

Namun, Darmin tak mau komentar soal masalah upah di Batam yang membuat pabrik hengkang ke luar negeri terutama Myanmar. Sebelumnya Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Edy Putra Irawady menjelaskan kondisi Batam bahwa perusahaan yang hengkang dari Batam demi mencari upah lebih murah daripada di Batam.

"Itu (upah) urusan pemda, saya ngga mau komentar," kata Darmin.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews