BP Batam Hadirkan Rusun Ultimate Layaknya Hunian Apartemen

BP Batam Hadirkan Rusun Ultimate Layaknya Hunian Apartemen

Kasubdit Pemanfaatan Hunian BP Batam, Chandra Samsir. (Foto: Dyah/Batamnews)

Batam - BP Batam terus melakukan pembenahan manajemen pengelolaan Rumah Susun (Rusun). Saat ini, tak hanya menyediakan rusun bagi kalangan menengah ke bawah, BP juga akan menyediakan rusun untuk kalangan menengah atas, khususnya untuk mereka yang mendapat rekomendasi dari perusahaan.

BP Batam akan menyediakan kamar ultimate (luxury) lengkap dengan fasilitas yang berkualitas sehingga dapat mendukung kebutuhan penghuni. Targetnya kalangan menengah atas yang bekerja dari daerah industri sekitar maupun luar area.

"Rusun saat ini tidak hanya dihuni oleh masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah saja. Tetapi banyak juga manajer yang ingin tinggal di sana karena dekat dengan kawasan industri," kata Kasubdit Pemanfaatan Hunian BP Batam, Chandra Samsir, Rabu (28/8/2019).

Saat ini BP Batam sudah mulai melakukan uji coba kamar ultimate dengan melakukan pemasangan AC di 34 kamar. Uji coba ini, menurut Chandra mendapat respon baik dari penghuni. Bahkan banyak penghuni lain yang meminta untuk meng-update kamarnya menjadi kelas ultimate.

Pada triwulan terakhir 2019, penerapan kamar ultimate, akan dilakukan di rusun di Sekupang. Satu blok ada 64 kamar berukuran 36.

Kamar ini akan diubah menjadi dua kamar lengkap dengan update fasilitas seperti pemasangan AC dan perubahan kamar mandi menggunakan toilet duduk dan shower.

BP Batam juga akan menganggarkan kembali pengadaan AC sebanyak 128 unit untuk kamar ultimate tersebut. Saat ini, BP tengah menyiapkan lelang untuk pengadaan AC tersebut. "Tarif kita naikkan, namun fasilitas kita tingkatkan, seperti apartement," ucapnya.

Harga yang di patok untuk kamar ultimate tersebut juga tidak terlalu mahal dari kamar biasa. BP Batam hanya menaikkan tarif Rp 200 ribu per kamar untuk kamar dengan fasilitas AC.

Selain update fasilitas kamar layaknya apartemen, rusun BP Batam juga akan dilengkapi dengan system kendali berbasis teknologi.

Sistemnya dengan menggunakan kartu sebagai akses masuk sekaligus pengendalian kamar rusun, karena kartu tersebut dapat diisi saldo untuk pembayaran kamar bulanan.

Diakui Chandra tingkat hunian rumah susun BP Batam, saat ini mengalami peningkatan. Pendapatan rumah susun yang ditargetkan mencapai Rp 9 miliar, tahun ini bakal meningkat hingga Rp 11 miliar.

Peningkatan pendapatan rumah susun tersebut, akibat dari permintaan Industri. Chandra mengungkapkan perusahan Mc Dermot, dan SMOE akan menambah ribuan karyawan.

Penyewaan rusun ini, diperuntukkan bagi karyawan baru mereka hingga kontrak proyek selesai di 2024.

"Dua perusahaan itu sudah datang ke kita, rencananya akan mengisi rusun kabil dan Batu ampar. Kalau mereka sudah mengisi kamar kosong, pendapatan kita bisa diatas target tahun ini," ujarnya.

Menyadari meningkatnya permintaan hunian rusun. Untuk jngka panjang, BP Batam juga berencana menyewakan kamar di rusun dengan sewa harian.

Dalam perencanaan tersebut, mereka akan menyewakan rusun yang menggunakan AC dengan harga Rp 100 ribu per kamar dan kamar tanpa AC seharga Rp 50 ribu. Satu kamar berkapasitas hingga 4 orang.

"Ini rencana baru yang tengah digodok ke pimpinan, dan akan berlaku untuk seluruh rusun di Batam," ungkapnya.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews