BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia membuka posko pengaduan pembayaran Tunjangan Hari Raya di sejumlah tempat di Kota Batam Kepulauan Riau memastikan seluruh pekerja mendapatkan haknya sebelum Lebaran.

"Kami membuka beberapa Posko Pengaduan THR. Untuk pertama kami buka di Markas FSPMI di Panbil," kata Konsulat Cabang (KC) FSPMI Batam, Suprapto di Batam, Selasa kemarin.

Setelah Markas FSPMI, rencananya Posko THR juga akan didirikan di lokasi padat industri dan padat pekerja seperti di Muka Kuning dan Tanjunguncang.

Posko di Markas FSPMI sendiri akan mulai dibuka pada Rabu (8/7) hingga sehari menjelang Lebaran.

"Masalah THR jangan sampai terulang, ketika THR tertunda tidak dibayarkan, tidak ada ketegasan dari perusahaan dan pemerintah," ucapnya.

Jika menerima pengaduan, maka FSPMI akan melakukan mediasi dengan perusahaan, agar pekerja mendapatkan haknya.

"Pertama kami akan meneliti data yang dilaporkan, lalu menanyakan ke perusahaan, kalau ternyata itu melanggar dari sisi hukum, kami bisa laporkan ke Disnaker. Dan kalau ada unsur pidana, kami tidak segan melanjutkannya," tukasnya.

Unsur pidana, maksudnya adalah jika ada dugaan penggelapan dana THR karyawan, jelas Suprapoto.

Pembayaran THR adalah hak pekerja, dan diatur dalam UU Ketenagakerjaan, sehingga bila perusahaan mencoba mangkir dari tanggungjawabnya, maka itu adalah perbuatan melanggar hukum.

Posko THR yang didirikan FSPMI, menurut dia, melayani seluruh pekerja, tidak hanya anggota FSPMI.

"Bukan hanya anggota FSPMI saja, namun pekerja, buruh secara umum. Kami menerima aduan tanpa membedakan pekerja dan statusnya," kata Suprapto, menegaskan.

Sementara itu, selain Posko THR, FSPMI juga berencana membuka layanan call centre THR.

"Untuk nomor telepon call centre nanti diumumkan, biasanya nomor telepon dari pengurus," kata dia. 

sumber: antara

[snw]