Karimun - Tujuh orang warga binaan Rutan Kelas II Tanjungbalai Karimun merdeka. Mereka mendapat remisi bebas pada HUT Kemerdekaan ke-74 RI pada Sabtu (17/8/2019).

Dari tujuh warga binaan yang bebas tersebut, dua diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia.

Dua warga Malaysia itu tersandung dengan kasus narkotika dengan kepemilikan sabu-sabu.

Sebelum mereka menghirup udara kebebasan, terlebih dahulu dilakukan upacara yang dipimpin oleh Bupati Karimun, Aunur Rafiq.

"Ada 180 yang diusulkan remisi, semuanya disetujui. Tapi remisi mereka berbeda beda. Ada juga yang mendapat remisi bebas dengan jumlah 7 orang," ucap Aunur.

Ketujuh orang bebas tersebut mendapat surat remisi bebas yang diserahkan oleh Bupari Karimun.

Tampak raut mereka cerah dan terpancar rasa bahagia. Mereka merdeka di hari peringatan kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia tahun 2019.

Kebahagiaan itu diungkapkan oleh Lee Tze Jie, warga Malaysia yang mendapat remisi bebas. Dia telah menjalani hukuman selama dua tahun di Rutan Karimun.

"Pasti saye sangat bahagia, kejap lagi jumpa dengan keluarga, setelah dua tahun disini," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Narkoba itu saya bawa dari Malaysia buat pakai sorang je, bukan tuk jual," ucapnya lagi.

Lee ditangkap oleh petugas di Pelabuhan Internasional Karimun. Saat itu, dia datang bersama dua temannya. Hanya saja, dua temannya tidak ditahan karena tidak ada barang bukti.

"Yang ditahan awak je sorang, kawan tak. Kene lama masanya penjara 3 tahun lebih," katanya.

Setelah keluar dari Rutan, kedua WNA itu berencana akan langsung kembali ke Malaysia, namun dia juga harus menunggu pihak imigrasi untuk pemulangan.

"Kami ke Imigrasi untuk pemulangan ke Malaysia. Juga masih mengurus dokumen lainnya," kata seorang lainnya, MD Ismail yang juga warga Malaysia.

(aha)