Napi Rutan Tanjungpinang Minta Jatah Remisi Diperbanyak Pada Presiden Terpilih

Napi Rutan Tanjungpinang Minta Jatah Remisi Diperbanyak Pada Presiden Terpilih

Jaka mengacungkan jari kelingkingnya yang telah dicelupkan ke tinta biru, tanda ia sudah mencoblos (Foto:Adi/Batamnews)

Tanjungpinang - Dibalik jeruji besi Rumah Tahanan Negera (Rutan) Tanjungpinang, ratusan narapidana (Napi) sangat antusias berpartisipasi menggunakan hak pilihnya.

Meski di dalam tahanan, mereka tidak ada diperlakukan khusus, sama saja seperti pemilih lainnya yang berada diluar. Bahkan mereka mengantri tertib menunggu dipanggil untuk mencoblos.

Setelah menggunakan hak pilih, mereka satu- persatu masuk kembali ke dalam ruangan tahanan. Bahkan mereka tak menuntut banyak kepada Calon Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih.

Jaka, salah seorang napi kasus pencabulan mengaku bersyukur bisa merasakan perdana ikut memilih pada Pemilu 2019 ini. Meskipun saat ini dirinya berada dalam tahanan.

"Senang bisa memilih, ini pengalaman pertama saya ikut memilih," kata Jaka sambil mengacungkan kelingkingnya yang sudah bercampur dengan tinta, Kamis (17/4/2019).

Ia berharap kapada Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya untuk memperhatikan nasional warga binaan dan memperbanyak jatah remisi.

"Minta jatah remisi diperbanyak lah, biar bisa cepat keluar. Kalau memilih siapa itu rahasia," ujarnya.

Tidak hanya Jaka, tapi napi lainnya juga meminta hal serupa.

Sementara itu, Kepala Rutan Tanjungpinang, Fonika Affandi menjelaskan, jumlah warga binaan di Rutan Tanjungpinang ada sebanyak 431 orang, tapi yang termasuk ke dalam DPTb ada 208 orang.

"Dari 208 itu yang bisa mengikuti kegiatan pada hari ini ada sebanyak 184 orang, 14 orang petugas dan keluarga dan 1 orang pengawas KPPS," katanya.

Ia menyebutkan, sebelumnya seluruh warga binaan itu telah diberikan kesempatan untuk melakukan perekaman, tapi ada sebagian mereka datanya ganda. Sehingga yang bisa memilih hanya 50 persen.

"Mereka sudah diberikan kesempatan, data mereka banyak yang ganda dan tidak memenuhi administrasi, bahkan saat dimintai foto copy KK tidak ada juga yang mau," ucap Fonnika.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews